Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengakui akan menerbitkan kembali Peraturan Gubernur (Pergub) tentang ganti rugi. Namun, ia menegaskan bukan berarti ganti rugi atau uang kerohiman itu diberikan kepada semua warga yang rumahnya terkena proyek pemerintah atau relokasi di lahan negara.
"Saya mau ubah Pergub lagi. Yang lama-lama kita masih kasih kalau ada surat (sertifikat). Tapi kalau yang baru-baru itu nggak kita kasih," ucap pria yang karib disapa Ahok itu di Hotel Century Park, Kamis (30/10/2014).
Hal itu lantaran warga yang baru menempati lahan dikhawatirkan akan menjual di bawah tangan. Maksudnya, dia meminta ganti rugi kepada pemerintah tetapi tetap menjual sertifikat ke pihak lain, sehingga mendapatkan 2 kali lipat keuntungan.
"Nggak lucu kan kalau gitu. Jadi kita lihat-lihatlah (seleksi)," kata Ahok.
Ia memberi contoh, di pinggiran Sungai Ciliwung yang seharusnya menjadi jalur inspeksi, banyak rumah yang dihuni warga selama puluhan tahun. Bahkan rumah-rumah itu mendapatkan sertifikat, padahal lahan itu bukan diperuntukkan untuk permukiman.
Saking banyak dan rumitnya proses pengadilan jika sertifikat itu ditelusuri, akhirnya Ahok setuju kembali memberikan ganti rugi.
"Padahal kita bilang kan kalau di inspeksi kita nggak mau ganti kan. Masa kita ke pengadilan, dari mana dia dapat sertifikat itu. Ya udah kita ganti deh. Gantinya mesti ada Pergub-nya. Kita lagi siapin. Supaya ada proses," jelas Ahok.
Sebelumnya, Sekda DKI Saefullah mengatakan Pemprov DKI akan memberikan ganti rugi sebesar 25% dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) bagi warga yang memiliki sertifikat. "Besar kerohimannya 25 persen dari nilai jual objek kena pajak kawasan itu," kata dia.
Ia menjelaskan, ganti rugi akan diberikan kepada warga yang rumahnya terkena proyek pemerintah atau tinggal di lahan negara tapi tetap membayar pajak. Pemprov DKI menggunakan dasar hukum Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Menurut Saefullah, cara ini dapat mempersingkat proses pembebasan lahan daripada menuntut warga ke pengadilan. Sebab, saat ini masih banyak proyek pemerintah yang kerap terhambat pembebasan. (Ein)
Ahok: Uang Kerohiman Hanya untuk Warga Lama
Ahok menegaskan ganti rugi atau uang kerohiman hanya diberikan kepada warga yang punya sertifikat dan warga lama di lokasi tersebut.
diperbarui 30 Okt 2014, 16:35 WIBDipinang Prabowo untuk menjadi calon Wagub DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo, Ahok memilih hengkang dari Golkar dan bergabung dengan Gerindra. Sekarang ia juga tak sepaham dengan Gerindra dan menyatakan keluar (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Penghuni Rumah Ungkap Brigadir RAT Datang ke Kediamannya Hanya untuk Silaturahmi
Tol IKN Segmen SP Tempadung-Jembatan Pulau Balang Rampung Juni 2024
Bagaimana Proses Pelangi Muncul? Ini Penjelasannya
Bagaimana Harga Bitcoin Usai Halving? Berikut Ramalannya
VIDEO: Tanggul Jebol, Puluhan Desa di Luwu Utara Terendam Banjir
Ramai-ramai Yoga di Landasan Pacu Bandara Thailand
3 Zodiak Ini Dinilai Bisa Jadi Pacar Terbaik, Kamu Termasuk?
Beri Penghargaan pada Mantan Tentara Amerika, Pangeran Harry Kembali Pamerkan 4 Medali Militernya
Pakar Siber Bagikan Trik Mendeteksi Hoaks di Media Sosial
Anies Tak Mau Berandai-andai Soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Pelatih Persebaya Surabaya Yakin Ernando Ari Bakal Makin Trengginas di Semifinal Piala Asia U-23 2024
Generasi Muda Pikul Beban Masa Depan Energi Indonesia