Konsolidasi Bank BUMN Tepat Diwujudkan di Era Jokowi

Peleburan perbankan pelat merah gagal diimplementasikan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Okt 2014, 19:06 WIB
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Peleburan perbankan pelat merah gagal diimplementasikan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berharap konsolidasi ini dapat direalisasikan oleh Presiden terpilih Joko Widodo dan Menteri BUMN baru.

"Pekerjaan rumah ke depan adalah konsolidasi kelompok usaha sebidang, seperti konsolidasi perbankan," ujar Dahlan saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Menurut dia, penggabungan bank-bank BUMN merupakan tugas Menteri BUMN di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Namun Dahlan menilai era pemerintahan Jokowi merupakan momentum tepat dalam merealisasikan rencana besar tersebut, selain karena alasan demi menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN khusus bank pada 2020.  

"Ada momentum yang sangat baik untuk melaksanakan konsolidasi bank itu karena masa jabatan jajaran direksi bank BUMN sudah mau habis. Jadi ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin," jelasnya.

Dahlan bilang pernah berusaha untuk mengonsolidasi PT Bank Mandiri Tbk dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk. Tapi akhirnya gagal.

"Dulu kan saya inginnya Mandiri bersatu dengan BTN, tapi belum berhasil. Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginginkan Mandiri, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan BTN," tukas dia. (Fik/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya