Jokowi & DPR Harus Akur Supaya IHSG Bisa Rebound

Pelaku pasar dan semua orang berharap besar dari pemerintahan baru Jokowi-JK untuk bisa melakukan reformasi kebijakan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 03 Okt 2014, 14:47 WIB
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyatakan gonjang ganjing politik di Indonesia akhir-akhir ini menyebabkan pasar keuangan terpuruk negatif, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pelemahan bursa saham semakin dalam karena faktor eksternal terkait kebijakan The Federal Reserve yang menaikkan suku bunga acuannya.

"Sentimen eksternal di luar atau global negatif. Lalu banyak orang khawatir dengan perkembangan politik di dalam negeri," kata Wakil Menteri Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro di kantornya, Jakarta, Jumat (3/10/2014).

Kedua faktor tersebut, dinilai sangat berpengaruh besar ke IHSG maupun nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Lalu apa yang harus dilakukan pemerintahan mendatang supaya kembali menguatkan IHSG dan kurs rupiah?.

Menurut Bambang, pelaku pasar dan semua orang berharap besar dari pemerintahan baru untuk bisa melakukan reformasi kebijakan.

Pasalnya jika hubungan antara pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla dan parlemen renggang, maka akan berdampak terhadap kebijakan nasional.

"Kalau hubungan dengan DPR tidak mulus kan susah. Misalnya mau mengubah Undang-undang (UU), itu perlu melibatkan DPR, dan sebagainya. Jadi harus kelihatan antara pemerintah dan DPR mendukung," jelas dia.

Kendati demikian, Bambang tak ingin memastikan dengan reformasi kebijakan, pasar keuangan mampu kembali bergerak positif, mengingat perlu ada sentimen global yang menunjukkan ke arah perbaikan.

"Dari pemerintah khususnya yang bertanggung jawab soal makro, fokus tetap menjaga kestabilan makro. Menjaga defisit transaksi berjalan dan semua reformasi ekonomi dijalankan," pungkasnya.

Seperti diketahui, pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG sempat dibuka menguat 9 poin, di level 5.009. Namun, dalam waktu sekitar dua jam, indeks sudah turun 16 poin, kembali berada di bawah level 5.000.

Sementara IHSG ditutup melemah sebesar 140,1 poin atau -2,72 persen di posisi 5.000,8 pada Kamis (2/10/2014). Aksi jual investor asing menyebabkan indeks terkoreksi sangat dalam. (Fik/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya