Ini Kado Perpisahan Komisi XI DPR Buat Menkeu Chatib Basri

Komisi XI menyepakati pagu anggaran Kemenkeu dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 sebesar Rp 18,73 triliun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Sep 2014, 19:34 WIB
Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku akan segera mempersiapkan aturan pelaksanaan terhadap RUU Perasuransian, Jakarta, Senin (15/9/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Kerja Pembahasan Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) antara pemerintah dan Komisi XI DPR hari ini diwarnai keharuan. Kata-kata maaf terlontar dari Wakil Ketua Komisi XI, Andi Timo Pangerang kepada Menteri Keuangan Chatib Basri.

Ternyata ini adalah hari terakhir pertemuan antara Komisi XI dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, khususnya Kemenkeu. Pasalnya mulai besok (25/9/2014), agenda DPR akan disibukkan dengan Sidang Paripurna hingga akhir September 2014.

"Pak Menkeu, saya mewakili teman-teman di Komisi XI baik yang sudah hadir maupun yang tidak hadir ingin minta maaf kepada seluruh pihak di Kemenkeu karena ini adalah pertemuan terakhir kita. Selama lima tahun berinteraksi, semoga hubungan yang sudah berjalan tetap bisa berlanjut," kata Andi Timo singkat usai Pembacaan Kesimpulan Rapat Kerja Pembahasan Anggaran Kemenkeu di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Di pertemuan terakhir itu, Kemenkeu mendapat kado istimewa karena Komisi XI menyepakati pagu anggaran Kemenkeu dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 sebesar Rp 18,73 triliun.

"Kami sepakati anggaran Kemenkeu tahun depan sebesar Rp 18,73 triliun," tutur Ketua Komisi XI DPR, Olly Dondokambe singkat.

Kesepakatan lain, kata dia, menyangkut Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Keempat perusahaan pelat merah itu antara lain, PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp 2 triliun, PT Griya Finansial Rp 1 triliun, Lembaga Pembiayaan Ekspor Rp 1 triliun dan sebesar Rp 607,307 miliar untuk PT Geo Dipa Energi.

Saat rapat kerja, hadir Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, Aidil Hasibuan. Dia menyebut, modal negara sebesar Rp 607,307 miliar akan digelontorkan untuk menopang operasional perusahaan.

"PMN digunakan untuk pengeboran sumur di Dieng Jawa Tengah dan Patuha, pengurusan izin dan lahan yang sudah ada. PMN sangat penting karena selain meningkatkan kapasitas, juga memperkuat modal perusahaan serta meningkatkan kinerja operasional dan menarik minat lembaga pembiayaan," terangnya.

Di penghujung pertemuan, Chatib mengapresiasi kinerja Komisi XI yang selama ini membantu pemerintah dalam berbagai pembahasan kebijakan maupun APBN demi kepentingan bangsa dan negara.

"Terima kasih kepada Bapak/Ibu di Komisi XI atas kerjasamanya selama ini," tutup dia. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya