Wapres Boediono: Guru Daerah Terpencil Perlu Dibekali Laptop

Wapres Boediono juga mengatakan, Kemdikbud perlu mempertimbangkan penyediaan akses internet di daerah-daerah terpencil.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Sep 2014, 20:00 WIB
Wapres Boediono juga mengatakan, Kemdikbud perlu mempertimbangkan penyediaan akses internet di daerah-daerah terpencil.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Boediono berharap nasib guru lebih baik pada masa mendatang. Terutama bagi para guru Sarjana Mengajar di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Guru di daerah terpencil, menurut dia, perlu dibekali laptop atau iPad.

"Barang kali di masa depan, saya tidak tahu para guru SM3T ini perlu dibekali dengan laptop, ipad atau apalah gitu," ujar Boediono pada acara Gelar Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia (Gelar MBMI) di Hotel Bidakara, Kamis (18/9/2014).

Dia juga menjelaskan, bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) perlu mempertimbangkan penyediaan akses internet di daerah-daerah terpencil. Karena menurutnya fasilitas itu sangat penting dan sangat diperlukan guna mempermudah proses belajar mengajar.

"Kalau memang belum ada (internet), Kemendikbud perlu bersama-sama dengan instansi terkait agar diadakan fasilitas komunikasi. Ini akan membantu guru. Oleh sebab itu harus ada internet," ujar mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut.

Selain itu, Boediono juga menilai kekurangan tenaga pengajar harus ditangani secara serius. Diharapkan seluruh anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak dengan ketersedian tenaga pengajar yang cukup.

"Kekurangan guru harus kita tangani dengan sungguh-sungguh. Karena di situlah awal ketidakmampuan kita memberikan pelayanan hak dasar. Ini harus menjadi tekad kita semua untuk benar-benar dalam waktu yang tidak terlalu lama diharapkan bisa kita atasi," kata Boediyono.

Menurut dia, kekurangan tenaga pengajar atau guru tidak hanya dalam bentuk jumlah, melainkan kekurangan dalam kualitas tenaga pengajar. Untuk itu, penambahan tenaga pengajar dalam hal kuantitas dan kualitas perlu segera diselesaikan.

"Sebabnya bahwa Pendidikan ini adalah transfer pengetahuan, transfer budaya dari satu generasi ke generasi lain. Dan ini perlu kita upayakan agar yang di transfer ini dapat menjadikan generasi yang lebih baik lagi dari generasi yang sebelumnya," jelas Boediono.

Dengan adanya program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T), Boediono optimistis pemerintah dalam waktu dekat dapat menyelesaikan kedua permasalahan tersebut.

"Oleh sebab itu, dua-duanya harus kita handle. Tapi kalau saya lihat semangat-semanga adik-adik kita, optimis sekali bahwa situasi ini bs kita selesaikan yang tidak lama," tandas Boediono.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya