Liputan6.com, Jakarta - Kalangan pengusaha tidak terlalu mempermasalahkan jumlah kementerian yang nantinya akan dibentuk dalam kabinet presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Kabinet Jokowi). Para pengusaha mementingkan kinerja dari para menteri yang mengomandoi kementerian tersebut.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofjan Wanandi mengatakan, para pengusaha tidak terlalu mempermasahkan soal struktur kabinet tersebut. Menurutnya yang terpenting yaitu bagaimana para menteri yang terpilih nanti mampu menjalankan tugas dengan baik.
"Untuk struktur kabinet apakah besar, kecil, ramping, itu yang tahu pemerintahanya. Tapi buat kami yang penting tugasnya. Kami hanya melihat apakah orangnya kredibel yang bisa meningkatkan kami ke luar negeri. Seperti orang-orang dari parpol yang lama buat kami hancur," ujarnya ujarnya dalam konferensi pers di Kantor APINDO, Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Seperti diketahui, Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah mengumumkan struktur kabinet pemerintahannya. Dalam struktur tersebut, Jokowi tetap mempertahankan jumlah 34 kementerian seperti pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sofjan melanjutkan, banyak kalangan profesional di luar pemerintahan yang mampu menjalankan tugas sebagai menteri dengan baik. Tetapi dari kalangan parpol pun juga tidak sedikit yang mempunyai kemampuan untuk memimpin kementerian. Sehingga tinggal bagaimana presiden dan wakil presiden terpilih mampu memilih susunan menterinya dengan baik.
"Yang penting lebih efisien dan bertanggung jawab. Kalangan profesional juga ada yang dari partai politik. Tujuan utamanya mencegah saja, kami juga tidak boleh juga menuduhkan dari partai itu tidak baik. Tidak boleh," katanya.
Khusus untuk jabatan menteri dari kementerian yang terkait dengan perekonomian seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM yang rencananya akan diangkat dari kalangan non-parpol dalam kabinet Jokowi tersebut, Sofjan menyatakan dukungannya.
Bila perlu ditambah lagi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan.
"Saya pikir yang paling penting menteri ekonomi itu tidak bisa disalahgunakan. Seperti Pertanian dipegang oleh orang partai jadi rusak. Mungkin ditambah lagi dengan Kemenlu, Kemendagri. Kalau Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan hanya berupa kebijakan, itu tidak apa-apa dari parpol," tandasnya.
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Pengusaha Tak Masalahkan Struktur Kabinet Jokowi
Para pengusaha mementingkan kinerja dari para menteri yang mengomandoi kementerian tersebut.
diperbarui 16 Sep 2014, 18:03 WIBPertemuan Tim Transisi dengan jajaran Kabinet SBY-Boediono bertujuan untuk menyiapkan 3 bulan awal pemerintahan Jokowi-JK.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil Liga Spanyol: Barcelona Benamkan Valencia dengan Skor Meyakinkan
PM Spanyol Pedro Sanchez Batal Mundur Setelah Istri Terjerat Kasus Korupsi
5 Rekomendasi Buku ala RM BTS Tentang Makna Kehidupan, Army Wajib Baca
4 Pengusaha Bergabung Sumbang Timnas Indonesia, Total Jadi Rp 27 Miliar
Megawati Dijadikan Bahan Hoaks, Simak Kumpulannya
Belanja ke Paddy's Market, Berasa Pasar di Indonesia Padahal di Australia
Hasil LaLiga: Barcelona Masih Nyaman di Posisi Kedua Klasemen Usai Kalahkan Valencia
Atraksi Adu Lisung hingga Debus Meriahkan Festival Silat Syawal di Sukabumi
Masih Berlaku, Periksa 26 Titik Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024
Profil Mahalini, Penyanyi yang Disebut Akan Menikah dengan Rizky Febian di Bali, 5 Mei 2024
6 Potret Bilqis Anak Ayu Ting Ting saat Berhijab, Beranjak Remaja Makin Menawan
Merawat Rambut dan Kulit Kepala dengan DIY Hair Mask Lidah Buaya, Gampang Banget