Taman Rusak Akibat Demo Massa Prabowo Rugikan DKI Rp 200 Juta

Kerusakan paling parah terjadi di area bundaran BI, dekat air mancur, bibir air mancur, seputaran patung kuda, dan depan Gedung Indosat.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 22 Agu 2014, 15:31 WIB
Di tengah itu, massa juga melantunkan shalawat untuk memberi semangat kepada pendukung Prabowo lainnya, Jakarta, Kamis (21/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Taman-taman di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK) rusak saat bentrokan antara para demonstran dengan aparat terjadi jelang putusan gugatan Pilpres Kamis kemarin, 21 Agustus 2014. Kerugian akibat kerusakan taman itu ditaksir mencapai Rp 200 juta.

"Dengan kerusakan dekorasi dan tanaman permanen yang ada di jalur hijau. Itu tadi dari beberapa bidang sudah dikumpulkan, kerugiannya mencapai Rp 100-200 juta. Itu estimasi tertinggi," ungkap Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar di Balaikota Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Dia mengatakan, berdasarkan penelusuran sekaligus pembersihan, kerusakan terjadi di kawasan bundaran Bank Indonesia (BI), dekorasi taman di patung kuda, jalur hijau median yang mengarah depan MK, sampai di Istana Merdeka.

Namun, yang paling parah terjadi di area bundaran BI, dekat air mancur, bibir air mancur, seputaran patung kuda, dan depan Gedung Indosat. Juga di seberang Gedung MK.

"Itu yang paling parah. Yang lain rusak juga tapi tidak terlalu parah. Yang pasti taman itu terinjak-injak, rusak rumput dan bunga-bunganya. Di patung kuda pot-pot hias terguling dan terbelah," jelas dia.

Tak hanya itu, alat penyiram tanaman otomatis atau sprinkler di setiap taman tersebut sedang diinventarisir apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Jika rusak, mesti dilakukan penggantian alat.

Sampai saat ini, petugasnya sedang mencangkul untuk penanaman kembali. Border-border akan mulai ditanami kembali. Ditargetkan hari ini seluruh taman dan jalur hijau kembali normal. Jajarannya telah mengerahkan 6 truk berisi tanaman dan 1 tangki air untuk membersihkan, menanam, dan menyiram.

"Kewajiban sekarang kita pakai dana APBD. Tapi kita juga berupaya, secara persuasif supaya punya rasa memiliki. Kami akan upayakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang kemarin berkegiatan di sana," tutur Nandar.

Namun, menurutnya akan lebih bijak jika oknum-oknum yang menyebabkan kerusakan taman kemarin juga ikut bertanggung jawab untuk memperbaiki. Karena area tersebut merupakan jalur protokol. Kalau tidak, dapat dialihkan ke taman-taman lain.

"Tapi kami sadar mereka pasti capek apalagi ada kekecewaan, masih emosi. Nanti waktu yang tepat baru kami hubungi mereka," pungkas Nandar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya