Pascakeracunan Permen, Guru Minta Pedagang Selektif Saat Belanja

Para guru juga meminta untuk tidak lagi menjual permen semprot yang pada Selasa 19 Agustus 2014 kemarin menyebabkan puluhan siswa keracunan.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Agu 2014, 17:38 WIB
Pasca kasus keracunan akibat jajanan Permen Semprot, Pihak SDN 3 Kerandon Cirebon menemui sejumlah pedagang di sekitar Sekolah.

Liputan6.com, Cirebon - Pascakasus keracunan yang diduga karena mengonsumsi jajanan berupa permen spray atau permen semprot, guru SDN Kerandon 3, Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, menemui sejumlah pedagang di lingkungan sekolah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (20/8/2014), mereka meminta para pedagang selektif saat belanja dagangan, karena konsumennya adalah anak-anak yang rentan terserang penyakit.

Para guru juga meminta untuk tidak lagi menjual permen semprot yang pada Selasa 19 Agustus 2014 kemarin menyebabkan puluhan siswa keracunan.

Kasus keracunan yang menimpa puluhan siswa ini praktis memicu kekhawatiran para wali murid. Mereka bahkan berpikir untuk membekali anak-anaknya dengan makanan dari rumah.

Sekitar 30 siswa SDN Kerandon 3 yang kemarin sempat menjalani perawatan karena mengalami keracunan sudah diperbolehkan pulang.

Awalnya mereka mengeluhkan mual, pusing, dan muntah-muntah. Gejala ini dirasakan setelah mereka mengonsumsi permen semprot yang dibeli seharga Rp 1.000 di kantin sekolah.

Baca juga:

Bocah 8 Tahun Alami Pendarahan karena Dicabuli Tetangga

6 Anak Diculik di Riau, Korban Dimasukkan ke Karung Goni

Kebutaan Tak Menghalangi Keluarga Ini Hidup Mandiri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya