Aksi Mendebarkan Reporter Pemberani Berusaha Wawancarai ISIS

"Kami di sini berada dekat dengan milisi ISIS di Merriam-Beg, di sini mereka telah membuat garis perbatasan," ucap Ahmad di depan kamera.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Agu 2014, 12:50 WIB
Hunar Ahmad, reporter Rudaw yang pemberani mendekati kelompok militan ISIS. (Rudaw)

Liputan6.com, Aleppo - Aksi kekejaman yang dilakukan oleh kelompok militan yang menyebut dirinya Negara Islam Suriah dan Irak atau ISIS sudah menyebar ke seantero dunia. Sehingga wajar jika ketakutan merasuk jika berhadapan atau berada di kawasan yang dikuasai mereka.

Namun, bagi reporter Kurdi bernama Hunar Ahmad, perasaan khawatir itu harus ditepisnya kuat-kuat. Dengan mengumpulkan keberanian, ia berjalan perlahan menuju perbatasan yang memisahkan militan ISIS dan pasukan Peshmerga Kurdi. Demi menjalankan tugas jurnalistik.

Rekaman adegan mendebarkan itu pun tersebar di dunia maya, salah satunya dimuat Daily Mail, Rabu (13/8/2014).

Dalam tayangan tersebut, terlihat koresponden untuk saluran berita berbahasa Kurdi, Rudaw sedikit berteriak menyatakan keinginannya untuk mewawancarai pihak ISIS kala berjalan mendekati tanah perbatasan yang dikuasai militan itu. Meski langkahnya terlihat agak sedikit ragu.

"Apakah ada yang mau berbicara dengan Rudaw?" kata Ahmad sambil membawa mikrofon berwarna merah.

"Berbahasa Arab jika Anda bisa," teriak salah satu pasukan penjaga Kurdi yang melindungi Ahmad.

Diabaikan oleh sekelompok militan yang sedang memblokir jalan dengan gundukan tanah, Ahmad pun semakin mendekati mereka. Namun tak lama kemudian ia diperingatkan untuk menjauhi lokasi tersebut.

"Kami di sini berada dekat dengan milisi ISIS di Merriam-Beg, di sini mereka telah membuat garis perbatasan," ucap Ahmad di depan kamera.

"Kami di sini untuk mewawancarai siapa pun dari mereka tetapi mereka menolak untuk berbicara," sambung dia.

Masih diabaikan, Ahmad pun semakin mendekati 10 orang yang sedang berjaga di perbatasan itu.

"Terlihat traktor menyekop gundukan tanah ke garis perbatasan," tambah Ahmad sambil melambaikan tangannya kepada para militan.

"Kami berulang kali mencoba untuk berbicara dengan milisi ISIS, tetapi mereka sibuk memperkuat garis depan mereka di sini. Mereka memperingatkan saya untuk tidak mendekat," tutur Ahmad.

Video berdurasi 02.12 detik itu pun berakhir dengan ketidakberhasilan Ahmad mewawancarai para militan tersebut. Namun, ada yang patut disyukuri, nyawanya selamat. (Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya