Liputan6.com, Jakarta - Kubu Prabowo-Hatta menuding ada keterlibatan 37 hacker asal Korea dan Tiongkok yang memanipulasi sekitar 4 juta suara para golongan putih atau golput. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan mundurnya Prabowo Subianto dari Pilpres 2014.
Mendengar tudingan tersebut, presiden terpilih Joko Widodo tampak tertawa. Ia mengaku heran dengan adanya tudingan kepada timnya yang memanfaatkan jasa hacker untuk memanipulasi hasil penghitungan KPU.
"Hahaha, Korea siapa? Hacker apa? Kok sampai ke Korea itu apa?," ujar Jokowi di Jakarta, Jumat (25/7/2014).
Tak mau menanggapi pertanyaan itu dengan serius, Jokowi malah menjadikan tudingan tersebut sebagai bahan leluconnya. "Untuk apa pakai hacker? Korea lagi. Korea atau Kroya?," ucapnya sambi tertawa.
Ketua Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Yunus Yosfiah mengungkap alasan kenapa Prabowo Subianto menarik diri alias mundur dari proses Pilpres 2014. Salah satunya karena ada penggelembungan suara.
"Ada 37 hacker asal Korea dan Tiongkok yang memanipulasi sekitar 4 juta suara," kata Yunus di Jakarta, Selasa 22 Juli 2014.
Para hacker itu, jelas Yunus, memanipulasi penggelembungan suara dari pemilih golongan putih atau golput di beberapa kecamatan di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Utara.
Jokowi Tertawa Dituding Gunakan Jasa Hacker Korea
Ia mengaku heran dengan adanya tudingan kepada timnya yang memanfaatkan jasa hacker untuk memanipulasi hasil penghitungan KPU.
diperbarui 26 Jul 2014, 05:02 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 Liga InternasionalCetak Sejarah Baru, Harry Kane Kejar Rekor Robert Lewandowski
8 9 10
Berita Terbaru
Kesal dengan Keputusan Wasit di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Warganet Kecam Shen Yinhao
Airlangga Pamer Pemilu Indonesia di Inggris: 200 Juta Pemilih dalam Sehari, Hasil Keluar 3 Jam
Wasit Viral Bikin Presiden Down, Kabar Gembira Harga Pangan Turun
6 Potret Aksi Penonton Emosi ke Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan Ini Bikin Ngakak
4 Fakta Terkait Sidang Lanjutan Kasus Gratifikasi dan Pemerasan Eks Mentan SYL
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 30 April 2024: Antam Stabil, Bagaimana USB dan Galeri 24?
VIDEO: Biaya Khitanan Cucu Syahrul Yasin Limpo Dibayar Kementan
Elnusa Kantongi Laba Rp 183 Miliar pada Kuartal I 2024
Negara Indonesia Adalah Negara dengan Sejarah Panjang, Ini Ringkasannya
Jokowi Semangati Timnas Indonesia Usai Dikalahkan Uzbekistan: Jangan Menyerah, Garuda Muda!
Demi Keamanan Si Kecil, Hindari Tidur Satu Ranjang dengan Bayi
Polda Sulut Bantah Kapolresta Manado Terima Setoran Rp10 juta dari Pengusaha Tambang untuk Pekerjakan Brigadir RAT