Kabar Baik dari Pemegang Kartu BPJS

Pengalaman berbeda hadir dari perempuan asal Cilacap, ia merasakan kelancaran saat berobat menggunakan JKN.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Jul 2014, 10:00 WIB
Peserta BPJS selalu dianak-tirikan. Hal ini dirasakan dari pelayanan yang berbelit-belit dan lamanya pelayanan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dijalankan BPJS Kesehatan sudah berjalan beberapa bulan. Banyak hal yang mungkin tidak kita sukai terkait dengan pelayanan yang ada. Namun, bisa jadi ada juga yang menyenangkan. 

Coba simak cerita perempuan asal Cilacap, Jawa Tengah yang baru-baru ini berobat menggunakan JKN, ia merasakan kelancaran saat berobat karena sakit saraf yang menimpanya.

Ch (54) seminggu lalu akhirnya memberanikan diri menggunakan askes JKN memeriksa diri ke dokter yang ditunjuk BPJS di Cilacap karena sering pingsan dan mudah sesak nafas. Ternyata ia harus dirujuk ke dokter saraf.

Diketahui bahwa ada saraf terjepit dan penyempitan pembuluh darah akibat kecelakaan empat tahun lalu sehingga harus diopname dan dirawat di RSUD Cilacap. Akhirnya ia ditempatkan di kelas VIP meski JKN yang digunakan menggunakan jalur mandiri untuk fasilitas kelas I.

Dari tagihan pembayaran lebih dari empat juta rupiah, ia hanya perlu membayar RP 480.000 untuk membayar biaya kamar di kelas VIP.

Usai opname, ia dianjurkan untuk melakukan MRI di RS Purwokerto untuk mengetahui lebih detail apa yang terjadi pada sarafnya.

"Hingga sekarang, pengobatan rawat jalan berlangsung saya belum mengalami kendala apa-apa. Pendaftaran lancar, obat yang diberikan gratis dan pelayanan dokter maupun staf rumah sakit baik," tuturnya kepada Liputan6.com lewat telepon pada Selasa (22/7/2014).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya