Pilpres 2014, Antara Demokrasi dan Hitung Cepat

Kemunculan hasil hitung cepat yang sama-sama diklaim pasangan capres diperkirakan bakal membuat penentuan hasil pilpres berjalan alot.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jul 2014, 06:38 WIB

Liputan6.com, Jakarta - 9 Juli 2014 adalah hari bersejarah bagi Indonesia. Pada hari itu masyarakat Indonesia ramai-ramai untuk menyuarakan hak pilihnya menentukan pemimpin Indonesia untuk 5 tahun ke depan.

Tak ketinggalan, capres nomor urut 1  Prabowo Subianto maupun capres nomor urut 2 Joko Widodo turut berpartisipasi dalam pilpres yang berlangsung di bulan Ramadan ini.

Proses pencoblosan berjalan lancar dan kondusif. Tak ada gangguan yang berarti, namun kenyamanan mulai terusik manakala sejumlah lembaga survei mulai mengumumkan hasil hitung cepatnya.

Kejanggalan muncul karena adanya 2 hasil yang berbeda, di mana ada pihak yang memenangkan Jokowi, sementara pihak lain mengklaim Prabowo unggul atas Jokowi.

Keduanya pun sama-sama merayakan kemenangan. Prabowo merayakan kemenangan bersama tim suksesnya, begitupun dengan Jokowi yang menggelar deklarasi kemenangannya di Tugu Proklamasi.

Hasil hitung cepat yang berbeda ini mengundang keprihatinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY bahkan meminta kedua pihak untuk menahan diri dan tidak berlarut-larut merayakan euforia kemenangan.

Saksikan selengkapnya pada tautan video dalam Kopi Pagi yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (13/7/2014), di bawah ini. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya