Timses: Jokowi Merakyat Seperti Umar bin Khattab

Gaya kepemimpinan Joko Widodo atau Jokowi dinilai menjadi inspirasi baru di Tanah Air.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 08 Jul 2014, 19:51 WIB
Usai berbincang dengan para petani Joko Widodo tampak berfoto bersama dengan para petani. Jawa Tengah,Jumat (13/6/14) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gaya kepemimpinan Joko Widodo atau Jokowi dinilai menjadi inspirasi baru di Tanah Air. Sebab, masyarakat sudah muak dengan model pemimpin yang ingin dilayani tanpa kerja nyata dan turun ke lapangan. Gaya kepemimpinan Jokowi pun disandingkan dengan Khalifah Umar bin Khattab RA.

"Model kepemimpinan Jokowi yang mau berdialog, mendengar langsung keluhan masyarakat dan mau turun langsung ke lapangan yang dikenal dengan sebutan blusukan benar-benar memberikan inspirasi dan semangat baru bagi model kepemimpinan di Tanah Air. Beliau benar-benar meniru Khalifah Umar," terang Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi di Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Menurut Wakil Ketua Timses Jokowi-JK itu, Umar bin Khatttab adalah seorang pemimpin besar kaum muslimin dalam khazanah sejarah Islam. Dalam sejarah Islam, disebutkan bahwa saat menjadi Khalifah, Umar bin Khattab selalu memegang prinsip kejujuran dan kesederhanaan dalam memimpin.

"Dalam konteks kepemimpinan, sejarah menulis bahwa Khalifah Umar terbukti selalu melihat langsung kondisi dan situasi masyarakatnya. Baik dalam konteks masalah keamanan, pangan, maupun hukum, dan keadilan masyarakat. Jokowi berusaha meneladani semampunya, meskipun tentu tidak bisa persis Khalifah Umar," ujar pria yang disapa Gus Imam itu.

Politisi PKB ini menambahkan, sangat banyak sekali contoh-contoh yang Jokowi lakukan persis seperti Khalifah Umar Bin Khattab. Misalnya, Jokowi suka mengunjungi rakyatnya secara langsung tanpa diwakilkan untuk memastikan program dan kebijakannya berjalan dan menguntungkan rakyat.

Bahkan, saking merakyatnya Jokowi pernah dikira ajudan. Hal itu menunjukkan dengan tegas Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu merupakan sosok yang peduli rakyat. "Jokowi sewaktu masih menjabat walikota Solo ketika orang mengira ajudannya adalah dirinya," terangnya.

"Oleh karena itu, marilah kita berdoa agar harapan dan doa rakyat Indonesia yang menginginkan pemimpin yang adil, jujur, dan sederhana serta mau bekerja dikabulkan dalam Pilpres 9 Juli besok," pungkas Imam Nahrawi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya