Jokowi: Indosat Dijual, Jangan Salahkan Pemerintahan Sebelumnya

Menurut Jokowi, penjualan Indosat ke tangan asing oleh Pemerintahan Megawati wajar, karena terdesak krisis ekonomi pada 1998.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Jun 2014, 21:34 WIB
Jokowi. (Johan Tallo/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menggelar debat capres. Debat jilid III bertema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional ini, capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo kembali mengadu gagasan visi-misinya, dengan moderator Guru Besar Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana.

Menanggapi pertanyaan Prabowo pada segmen ke-5, terkait penjualan Indosat kepada pihak asing pada saat Pemerintahan Megawati Soekarnoputri, Jokowi menyatakan akan membeli kembali jika itu sangat diperlukan bangsa Indonesia.

"Jangan menyalahkan pemerintahan yang dulu saya kira. Kondisi yang krisis dan normal tentu berbeda sekali. Kondisi saat rupiah jatuh. Sehingga tak bisa dibandingkan dengan era '98," ujar Jokowi di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu malam (22/6/2014).

Menurut Jokowi, penjualan Indosat oleh Pemerintahan Megawati adalah karena terpaksa. Karena sudah tidak ada pilihan lagi di saat menghadapi krisis ekonomi. Sehingga wajar jika Indosat dijual ke asing.

"Bahwa pada saat itu memang sedang terimbas krisis, bayangkan itu kita butuhkan uang anggaran untuk menggerakkan ekonomi kita. Dan kalau kita punya barang cuma satu-satunya, saya kira kita akan melakukan itu (menjual) tentunya," ujar Jokowi.

Namun, Jokowi berjanji akan membeli kembali Indosat jika nanti dirinya terpilih pada Pilpres 2014. "Tapi saya katakan itu bisa kita beli lagi, saya kira itu bisa dijual dan dibeli kembali. Tapi untuk hal strategis, itu menjadi incaran pertama kita beli lagi Indosat."

"Tentu dengan harga wajar, jangan sampai dengan harga tidak wajar," sambung mantan Walikota Solo itu.

Menurut Jokowi, alangkah baiknya melihat ke depan dalam menghadapi masalah bangsa Indonesia. Tidak perlu menyalahkan pemerintahan sebelumnya.

"Tentu saja kita tidak akan lihat ke belakang, lihatnya ke depan. Kita bisa gunakan lagi satelit, baik pertahanan cyber dan pertahanan hybrid akan kita lakukan," tegas Jokowi. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya