RI Siap Tampung Pelancong Asing Akibat Krisis Politik Thailand

Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia hingga akhir April 2014 mencapai 2,95 juta.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 09 Jun 2014, 18:53 WIB
Ribuan wisatawan domestik berbaur dengan wisatawan mancanegara saat menikmati liburan Pantai Kuta, Bali, Minggu (20/9). (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Kisruh politik di Thailand telah membuat wisatawan mancanegara (wisman) mulai mengalihkan kunjungannya ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia mengaku siap apabila suatu saat kebanjiran pelancong asing akibat krisis politik di Negeri Gajah Putih itu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengaku, sejumlah wisman memilih mengalihkan liburannya dari Thailand ke negara yang aman dan kondusif, seperti Indonesia.

"Sudah ada yang mengalihkan, tapi Thailand sendiri kan sudah melakukan langkah-langkah antisipasi juga. Intinya kami siap jika terjadi peningkatan kunjungan," terang dia ditemui di Jakarta, Senin (9/6/2014).

Mari memperkirakan, peningkatan kunjungan akan datang dari wisman asal China. Sebab pelancong asing dari Negeri Tirai Bambu itu mulai terus berjejalan datang ke Indonesia.

"Wisman China sudah kelihatan banyak melakukan pengalihan, apakah itu karena Indonesia sudah melakukan promosi intensif sejak tahun lalu atau ada penyebab yang lain seperti situasi politik Thailand," ujarnya.

Dia menyebut, pertumbuhan wisman sepanjang Januari-April 2014 tertinggi dari segi jumlah adalah turis dari China sekitar 30 persen lebih.

"Jadi yang perlu kami lakukan adalah diversifikasi pasar, karena selama ini kebanyakan ke Jakarta dan Bali. Pokoknya ada pertumbuhan yang baik, kami tampung," tuturnya.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia hingga akhir April 2014 mencapai 2,95 juta. Angka ini naik 10,64 persen dari periode yang sama tahun lalu sekitar 2,66 juta orang.

Menurut Kepala BPS Suryamin, kenaikan jumlah kunjungan wisman terjadi hampir di semua pintu masuk utama dengan kenaikan tertinggi di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 190,59 persen, kemudian diikuti Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta dan BAndara Minangkabau, Sumatera Barat.

"Penurunan terjadi di lima pintu masuk, dengan penurunan tertinggi di Bandara Sepinggan," kata Suryamin.

Khusus untuk April, jumlah turis asing yang datang ke Indonesia justru menurun 5,13 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.  Wisatawan mancanegara yang melancong ke Tanah Air pada April mencapai 726,3 ribu orang. (Fik/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya