Buruh KSPI Promosikan Prabowo dari Pintu ke Pintu

Pasangan Prabowo-Hatta telah setuju dan mau menandatangani sepuluh tuntutan buruh dan rakyat (SEPULTURA).

oleh Septian Deny diperbarui 07 Jun 2014, 11:19 WIB
(Miftahul Hayat/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kalangan buruh dan guru yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berkumpul untuk mengatur stategi memenangkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, sebanyak 700 orang petinggi organisasi buruh ditingkat pabrik dan cabang dari 15 provinsi dan 100 kabupaten kota di Indonesia telah membahas masalah pemberian dukungan tersebut.

"Kami mengadakan pertemuan di Taman Anggrek, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, untuk membahas strategi kaum buruh dan guru, termasuk di dalamnya guru honorer untuk memenangkan pasangan capres cawapres nomor urut 1 yaitu Prabowo-Hatta," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (7/6/2014).

Said menjelaskan, hasil pertemuan tersebut menyepakati untuk memenangkan kandidat capres dan cawapres Prabowo dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014  hingga 2019 dengan persentase suara mencapai 60 persen di 15 propinsi dengan basis buruh dan guru.

Beberapa provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan beberapa lainnya.

"Mereka hadir mewakili hampir 10 juta suara dari buruh, guru, guru honorer, tenaga honorer beserta keluarganya yang tersebar di 15 provinsi dan 100 kabupaten kota tersebut," kata dia.

Said mengungkapkan stategi yang akan dilakukan oleh massa buruh dan guru ini antara lain dengan menyebar brosur di depan pabrik, sosialisasi  dengan cara ketuk pintu ke pintu di perumahan buruh dan guru, dialog dengan kelompok buruh setiap hari di masing-masing pabrik serta melakukan long march buruh dari Bandung ke Jakarta.

Menurut Said, semuanya ini dilakukan karena buruh dan guru serta para tenaga honorer karena pasangan Prabowo-Hatta telah setuju dan mau menandatangani sepuluh tuntutan buruh dan rakyat (SEPULTURA).

Beberapa tuntutan buruh tersebut adalah menaikkan upah layak dengan cara mengubah 84 item Kebutuhan Hidup Layak (KLH), mau menghapus outsourcing, memberikan jaminan dana pensiun wajib, jaminan kesehatan gratis untuk rakyat, subsidi guru honorer dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 1 juta per orang per bulan serta diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagi guru honorer.

"Mereka juga setuju untuk pengesahan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri dan lain-lain," tandasnya. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya