Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, jabatan Ketua DPR diberikan kepada partai pemenang Pemilu 2014. Partai Golkar menentang hal tersebut dan meminta ada mekanisme pemilihan Ketua DPR.
"Akan ada pemilihan ulang supaya mengusung azas fairness. Sekarang kan modelnya suara terbanyak kemudian menduduki jabatan Ketua MPR, Ketua DPR, ya seperti sekarang ini. Seharusnya tidak langsung, harus ada sistem lain pemilihan, nanti menentukan siapa ketuanya, tidak berdasarkan otomatisasi," jelas Wasekjen Golkar Nurul Arifin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Hal serupa juga diutarakan Wasekjen PKS Fahri Hamzah. Ia menilai, untuk memenuhi unsur kontrol publik, partai pemenang Pemilu 2014 diminta tak jadi Ketua DPR.
"Idenya sih, partai yang memenangkan Pilpres sebaiknya tidak memimpin dewan. Supaya check and balances tetap berjalan," ujar Fahri Hamzah.
Wacana tersebut termuat dalam Panitia Khusus (Pansus) RUU MD3 (MPR, DPR, DPD, dan DPRD). Saat ini, Ketua DPR dijabat oleh Marzuki Alie yang berasal dari Partai Demokrat.
Golkar dan PKS Tolak Partai Pemenang Pemilu Jadi Pimpinan DPR
Partai Golkar menentang hal tersebut dan meminta ada mekanisme pemilihan Ketua DPR.
diperbarui 05 Jun 2014, 15:37 WIB(Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Akui Bantu Mutasi ASN Kementan dari Pusat Ke Daerah
Saat Rasulullah dan Umatnya Jadi Saksi Perjuangan Dakwah Nabi Nuh di Hari Kiamat
Hasil Liga Inggris: Manchester City ke Puncak Usai Bungkam Tottenham Hotspur, Perburuan Gelar Juara Makin Sengit
PKB Usung Gus Makki di Pilkada Banyuwangi 2024
Perjuangan Kelly Clarkson Turunkan Berat Badan 20 Kilogram Selama 2 Tahun, Akui Dibantu Obat-obatan
Catat, 6 Tempat Glamping di Bali yang Populer dan Indah
Respons Mahkamah Konstitusi soal Revisi UU MK: Itu Wewenang Pembentuk Undang-Undang
4 Fakta Menarik Keberadaan Planet Kesembilan
Kisah Haru Uwais Al-Qarni, Gendong Ibu dari Yaman-Makkah untuk Haji
Cara Rihanna Gendong Anak Jadi Sasaran Kritik: Untung Mertuanya Bukan Orang Indonesia
Akhir Damai Kasus Rektor Polisikan Mahasiswa karena Kritik Biaya Kuliah Mahal
Peras Pria Hidung Belang Lewat Modus Kencan Fiktif, 3 Pemuda di Jakbar Ditangkap