Peringatan Hardiknas Diwarnai Kericuhan di UNM

Mahasiswa dari PMII yang merobohkan pagar saat berdemo di depan kantor Bupati Jember, Jawa Timur, membuat berang polisi.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 03 Mei 2014, 01:34 WIB
Demo di untuk memperingati Hardiknas tidak hanya diikuti mahasiswa. Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Revolusi Pendidikan pun ikut turun ke jalan (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jember - Ulah mahasiswa dari PMII yang merobohkan pagar saat berdemo di depan kantor Bupati Jember, Jawa Timur, membuat berang polisi. Saling dorong dan pukul pun sempat berlangsung, hingga kericuhan pun tak terhindarkan. Beruntung ke-2 belah pihak mampu mengendalikan emosi, sehingga tidak terjadi bentrokan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 malam SCTV, Sabtu (3/5/2014), dalam aksi memperingati Hari Pendidikan Nasional ini, mahasiswa tersinggung dengan bupati yang tak mau menemui pendemo. Mahasiswa kecewa dengan bupati Jember, yang tidak mampu menurunkan angka buta aksara yang masih mencapai ratusan ribu lebih.

Ratusan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) memilih berdemo di depan gedung DPRD Sulawesi Selatan pada peringatan Hardiknas. Mereka menuntut pencabutan undang-undang perguruan tinggi karena sarat dengan komersialisasi sehingga merugikan mahasiswa.

Setelah diterima Ketua DPRD Alwi Roem, mereka pindah aksi ke kantor kejaksaan tinggi Sulselbar. Dalam aksinya, pendemo mendesak pihak kejaksaan menuntaskan kasus korupsi di lingkungan Universitas Negeri Makassar karena telah mencederai dunia pendidikan.

Di Semarang, sejumlah mahasiswa yang mengaku dari HMI menuntut Mendiknas M Nuh harus bertanggung jawab terhadap rendahnya mutu pendidikan di semua jenjang dan tingkat pendidikan.

Saat berdemo di depan kantor DPRD Jawa Tengah, pendemo menilai penyebab mutu pendidikan rendah akibat kurikulum yang selalu berubah. Sehignga peserta didik kebingungan mengikuti perubahan kurikulum yang tidak sesuai dengan kondisi pendidikan saat ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya