Polda Metro: Laporan Pelecehan di JIS Bisa Bersifat Silent

Polda Metro Jaya menyatakan, baru ada 1 korban pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS) yang secara resmi melapor.

oleh Widji Ananta diperbarui 02 Mei 2014, 19:01 WIB
Salah satu tersangka mengaku pernah menjadi korban Sodomi staf pengajar di JIS, rencananya pekan ini staf pengajar di JIS juga akan diperiksa Polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menyatakan, baru ada 1 korban kejahatan asusila di Jakarta International School (JIS) yang secara resmi melapor. Walaupun, ada indikasi anak lain yang juga menjadi korban pelecehan di sekolah internasional tersebut.

"Secara formal baru 1. Pendalaman penyidik ada indikasi korban lain. Perlu dijajaki lebih dalam penyidik masih pendalaman terhadap anak TK di sana. Mudah-mudahan ada yang berani melapor," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/5/2014).

Rikwanto menduga, belum adanya lagi korban pelecehan yang melapor karena tidak siap mental. Sementara, perlu kekuatan bagi keluarga dan anak yang dilecehkan untuk menceritakan peristiwa itu.

"Korban belum adanya laporan lain. Itu karena kesiapan mental. Dari anak dan keluarga. Namun kita sudah kirim Polwan yang didandani sedemikian rupa agar anak tidak takut ketika berhadapan dengan polisi," kata dia.

Rikwanto juga mengatakan, laporan pelecehan tidak perlu dilakukan di Polda Metro Jaya. Korban bisa bertemu dengan polisi di tempat lain.

"Kita perlu adanya laporan secara formal. Laporan tidak harus di PMJ atau bisa di tempat lain dan bersifat silent agar mental terlapor stabil dan juga safe," katanya.

Sementara itu, terkait laporan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) kepada JIS, Rikwanto menegaskan akan memproses laporan itu. "Penyidik memproses laporan ini. Dengan memanggil terlapor. Saksi-saksi. Siswa TK yang ada di JIS terkait proses belajar dan pengasuhan," tandasnya.

Saat melaporkan JIS ke Polda Metro Jaya, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, ada 2 bocah lagi yang turut menjadi korban predator seks di Jakarta International School (JIS). Yakni anak TK dan SD, laki-laki dan perempuan. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya