Skenario untuk PDIP Tembus Pilpres: Koalisi dengan Nasdem dan PKB

Sementara untuk Partai Golkar dengan bakal capres-nya Prabowo Subianto, lanjut dia, dapat menjalin koalisi dengan PKS.

oleh Edward Panggabean diperbarui 12 Apr 2014, 06:03 WIB
Ribuan massa berkostum merah tampak memenuhi Lapangan Joglo dengan terus mengibarkan bendera PDIP dan beberapa poster bergambar Megawati Soekarno Putri (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Lagi-lagi PDIP disarankan untuk menjalin koalis denga Partai Nasdem atau Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ini demi memuluskan niat partai banteng moncong putih itu untuk mencapreskan Jokowi pada Pilpres 2014.

"Skenario pertama, PDIP cukup berkoalisi dengan partai pendatang baru, seperti Nasdem atau bisa juga dengan PKB," kata  Ketua Populi Center, Nico Harjanto di Jakarta, Jumat (11/4/2014).

Sementara untuk Partai Golkar dengan bakal capres-nya Prabowo Subianto, lanjut dia, dapat menjalin koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Golkar dan PKS dinilai memiliki karakter yang sama dalam mengambil sikap politiknya. Mereka mengikuti koalisi pemerintah. Namun juga bertindak seperti oposisi.

"Sementara Gerindra dapat berkoalisi, Hanura, PPP, Demokrat, dan PAN," pungkas dia.

Dalam survei Populi Center, PDIP juga meraih suara terbanyak sebesar 18,2% diikuti Partai Golkar sebanyak 15,05%, Partai Gerindra 12,01%. Lalu Partai Demokrat 10,2%, PKB 8,65%, PAN 7,47%, PPP 7,02%, PKS 6,99%, Nasdem 6,75%, Hanura 5,17%, PBB 1,46%, dan PKPI sebesar 1,04%.

Metode yang digunakan dalam survei ini yakni random sampling secara proporsional yang mencakup 33 provinsi, 77 daerah pemilihan, dan dibantu sebanyak 2 ribu relawan.

Nico menjelaskan, hasil akhir penghitungan cepat yang dilakukan Populi Center dari tanggal 9-10 April 2014 memperoleh angka yang stabil dengan total suara sebanyak 98,6%.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya