Isu Capres Boneka Bikin Efek Jokowi `Melempem`

Suara PDIP hanya naik sekitar 4-5% dibanding dibanding Pemilu 2009.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Apr 2014, 15:19 WIB
Dalam jumpa persnya, Jokowi bersyukur perolehan suara PDIP dalam Pileg 2014 berada di peringkat pertama sesuai hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Perolehan suara PDIP dalam Pemilu 2014 berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, mengungguli partai lain dengan perolehan 19%. Meski begitu, suara PDIP hanya naik sekitar 4-5% dibanding dibanding Pemilu 2009.

Padahal, PDIP telah mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden (capres). Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing pun berpendapat efek Jokowi tidak terlalu berpengaruh pada Pemilu 2014 ini.

Menurut Emrus, salah satu penyebab melempemnya efek Jokowi adalah isu bahwa Gubernur DKI Jakarta itu merupakan 'capres boneka' Megawati .

"Karena orang memlih PDIP bukan Jokowi. Masyarakat masih berpersepsi Jokowi presiden boneka," kata Emrus ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Emrus menambahkan, PDIP bakal lebih baik perolehan suaranya jika elit-elit PDIP memberikan kepercayaan penuh kepada Jokowi dan menghilangkan persepsi bahwa Jokowi disetir Megawati.

"Maukah Megawati mengatakan ke Jokowi bahwa PDIP amanatkan untuk pimpin Indonesia dan tidak mencampuri keputusan Jokowi jika terpilih nanti jadi presiden," tukas Emrus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya