Sempat Terganggu Asap, Chevron Kejar Target Produksi Minyak

PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menyatakan tetap berusaha memenuhi target produksi minyak yang ditetapkan pemerintah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Mar 2014, 09:36 WIB
SKK Migas menyatakan, produksi minyak PT Chevron Pacific Indonesia telah kembali normal setelah mengalami gangguan kabut asap.

Liputan6.com, Jakarta PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menyatakan tetap berusaha memenuhi target produksi minyak sesuai dengan rencana kerja dan anggaran (work plan and budget/WPNB, meski mengalami gangguan asap kebakaran hutan.

Manager Corporate Communication Chevron Doni Indrawan mengatakan, perseroan  terus melakukan mitigasi dampak yang terjadi dari kondisi kabut asap yang terjadi minggu lalu terhadap kegiatan operasi.

"Kami tetap berkomitmen untuk melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang sudah disepakati dengan pemerintah," kata Doni, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, seperti yang dikutip Senin (24/3/2014).

Seperti yang dikutip dari data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan gas bumi (SKK Migas) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014,  perusahaan minyak asal Amerika Serikat itu ditargetkan memproduksi minyak 301.500 barel per hari (bph), sedangkan dalam WPNB 2014 sebesar 302.983 bph.

SKK Migas menyebutkan kegiatan produksi Chevron mengalami gangguan sejak 11 Maret lalu dan kembali beraktivitas pada Selasa (18/3/2014) pekan lalu. Saat dikonfirmasi potensi kehilangan produksi yang diakibatkan oleh kabut asap itu, Doni enggan berkomentar.

"Sesuai kebijakan perusahaan kami tidak berkomentar tentang operasi yang sedang berjalan atau jumlah produksi harian dari lapangan tertentu. Yang jelas kami tetap berkomitmen untuk melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang sudah disepakati dengan pemerintah," terangnya.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, SKK Migas, Handoyo Budi Santoso sebelumnya mengatakan, produksi minyak Chevron kini sudah kembali normal sejak Selasa (18/3/2014) sebesar 303 ribu bph, namun Handoyo belum bisa menyebutkan kehilangan produksi CPI dalam kurun waktu tersebut.

"Waktu itu 8.800 (kehilangan produksi Minggu 15 Maret) itu baru dihitung tapi yang jelas sekarang sudah bisa produksi lagi, mendekati normal. Kemarin 303 ribu bph,"  ungkap Handoyo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya