Liputan6.com, Serang Rakyat Banten akan melakukan kongres untuk mengembalikan semangat pembentukan Provinsi Banten yang sebelumnya bergabung dengan Jawa Barat. Kongres ini akan dilakukan Senin (24/3/2014) di Gedung DPRD Provinsi Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang.
"Ya yang paling dibutuhkan saat ini adalah politisi dan birokrat yang bersih dan anti-korupsi,” ucap Dahnil Anzhar, penggiat anti korupsi yang sekaligus dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) ini melalui telepon dari Serang, Senin (24/3/2014).
Dosen yang akrab di sapa Anin ini menilai korupsi telah menjalar ke tingkat eksekutif dan legislatif. Alhasil, masyarakat Banten pun dijadikan sebagai bantalan koruptor dan membuat masyarakat apatis.
"Jadi yang paling kita butuhkan adalah konsensus dan komitmen untuk melawan korupsi dan mengawal pemerintahan yang berpihak kepada masalah publik," terangnya.
Bagi-bagi 'Kue'
Pemerhati kebijakan pemerintahan, Dimas Kusuma yang sekaligus koordinator Lembaga Kajian Independen (LKI) berharap agar Kongres Rakyat Banten (KRB) tidak dijadikan sebagai ajang bagi-bagi 'kue'.
"Seharusnya kongres ini bisa menghasilkan bagaimana caranya sistem yang sudah ada sesuai dengan perundang-undangan bisa berjalan sesuai dengan koridornya," terangnya saat ditemui di ruangannya yang berlokasi di Cipare, Kota Serang.
Dimas khawatir, pelaksanaan kongres akan dijadikan ajang tukar kepentingan atau politik transaksional antar politisi.
"Karena kan sistem pemerintahan sudah ada sesuai dengan undang-undang dan produk hukumnya, tinggal bagaimana membenahi sistem korupsi, bukan korupsi atau kekuasaan yang diutamakan," pungkasnya.
DPRD Dukung
Menurut anggota DPRD Banten dari Fraksi PKS, Agus Puji Rahayu, berharap KRB dapat menghasilkan sesuatu yang baik bagi masyarakat Banten.
"Kongres rakyat Banten harus merepresentasikan seluruh stakeholder Banten. Termasuk seluruh elemen masyarakat banten," terangnya melalui pesan pendeknya.
anggota DPRD Banten dari Fraksi PDIP, Agus R Wisas mengatakan dirinya mendukung asalkan sesuai Undang-Undang. "saya mendukung karena memang sesuai undang-undang. Asalkan jangan dijadikan sebagai pengaturan kekuasaan. Dan hasilnya harus baik bagi rakyat Banten," terangnya melalui sambungan seluler.
Rencananya, kongres ini bertujuan untuk mengembalikan cita-cita awal pembentukan Provinsi Banten sekaligus menyikapi kondisi sosial dan politik pasca kasus korupsi yang menimpa sang Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.
KRB pun akan dihadiri oleh tokoh nasional dan lokal Banten, seperti Taufikurrahman Ruqi (mantan pimpinan KPK) dan Embay Mulya Syarif (tokoh jawara Banten).
Lawan Korupsi, Warga Gelar Kongres Rakyat Banten
Kongres akan dilakukan di Gedung DPRD Provinsi Banten.
diperbarui 24 Mar 2014, 05:29 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 Jawa Tengah - DIYSerpihan Kisah Ernando Ari, Ada Doa Orang Lain dan Latihan Sendiri
4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Kelakar Bahlil di Depan Gibran yang Buat Sekjen PBNU Terkejut
Menang Besar di Laga Pembuka Piala Thomas dan Uber 2024, PBSI: Jangan Lengah di Partai Kedua
Rupiah Tembus 16.200 per Dolar AS, Ini Saran Ekonom untuk Redam Dampak Depresiasi
Merasa Nyaman dengan Emil Dardak, Khofifah Minta Doa untuk Kembali Maju di Pilkada Jatim
Rumah BUMN Pekanbaru, Langkah Pasti Menteri BUMN dan Pertamina Berdayakan UMKM Lokal
24 Pebasket Muda Terpilih Jadi DBL Indonesia All-Star 2024, Ada yang Pecahkan Rekor Hat-trick
Kontroversi Sunat Perempuan, Bagaimana Pandangan Muhammadiyah?
Berau Coal Raih Penghargaan Usai Dukung Program Penurunan Stunting
Perkuat Konektivitas Penerbangan, AP II Dukung Penataan Bandara oleh Kemenhub
IU Buka Hari Kedua Konser di Indonesia Lewat Lagu Holssi: Keren Sekali Semuanya!
Selain Kejar Target 120 Juta Sertifikat Tanah, AHY Bidik Percepatan Reforma Agraria
Gempa M6.2 Garut, Ini Analisa Ahli Geologi Unsoed