Liputan6.com, Tokyo - Gempa berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang bagian selatan Jepang. Gempa tersebut dirasakan warga sekitar pada Jumat pagi.
"Melukai 17 orang," kata para pejabat seperti dikutip Liputan6.com dari The Star, Jumat (14/3/2014). Media Jepang NHK menyebutkan, 17 orang yang terluka tak ada yang mengancam jiwa.
Pascagempa, warga pun diperingatkan untuk waspada terhadap bahaya tanah longsor. "Kami takut bahaya tebing dan tanah longsor meningkat di daerah-daerah yang merasakan getaran kuat," ujar Direktur Badan Gempa dan Divisi Observasi Tsunami JEpang, Yohei Hasegawa pada konferensi pers.
Meski tak ada peringatan tsunami, seperti diungkapkan Badan Meteorologi Jepang, namun warga juga diminta waspada pascagempa itu.
"Pusat gempa yang terjadi pada pukul 02.06 terletak 13 kilometer arah utara dari kota Kunisaki," ungkap pihak Badan Survei Geologi AS. "Gempa itu melanda pada kedalaman 82 kilometer," tambahnya. Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan besar terkait gempa itu.
Gempa yang terukur oleh Jepang berkekuatan awaln 6,2 SR itu, dilaporkan intensitas getarannya di beberapa bagian barat daya Shikoku, pulau utama Honshu dan Kyushu terasa begitu kuat. Kendati demikian, tidak ada masalah terdeteksi di pabrik nuklir Ikata di Ehime prefektur atau di pabrik Shimane di Shimane prefektur.
Sebelumnya, lebih dari 18.000 orang tewas ketika sebuah gempa bawah laut 9,0 skala Richter yang disertai tsunami terjadi di pantai timur laut Jepang pada Maret 2011. Bencana itu pun merupakan yang terburuk prenah tejadi di negara itu, pasca-Perang Dunia II.
Akibat gempa tersebut, sistem pendingin di pembangkit nuklir Fukushima terkena imbasnya. Reaktornya rusak dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi demi keamanan. (Ismoko Widjaya)
Advertisement
Baca Juga:
Baca Juga
