Liputan6.com, Jakarta: Kepolisian Resor Jakarta Barat menemukan sepuluh mobil mewah beragam merek di bengkel yang terletak di Jalan Pahlawan Nomor 81, Jakarta Barat, Rabu (5/9) malam. Semua mobil mewah tersebut menggunakan nomor polisi istimewa. Tapi, Hardjuni, pemilik bengkel membantah mobil mewah itu milik Tommy Soeharto. Bekas pegawai Pertamina ini mengaku semua mobil mewah yang ada di bengkelnya adalah milik para pelanggan.
Hardjuni menjelaskan, bengkelnya memang hampir menjadi agen penjualan mobil merek Timor. Tapi, hal itu tak pernah terealisasi. Hardjuni juga menyangkal mengenal putra bungsu Presiden Soeharto itu. Dari keluarga Cendana, dia mengaku hanya mengenal Tito Singgih --suami Siti Hutami Endang Adiningsih. Ia mengenal Tito sebagai pembalap mobil.
Seorang pemilik kios kecil dekat bengkel bernama Rohmani mengungkapkan, sejak 1998, bengkel itu memang sudah digunakan untuk memperbaiki mobil Timor dan berbagai mobil balap. Dia mengetahui hal tersebut, karena jarak antara kios miliknya dan bengkel yang dekat.
Hingga kini, polisi masih menahan seorang polisi yang diduga menjadi anggota keamanan bengkel tersebut. Enam orang lainnya juga masih dalam pemeriksaan sebagai saksi. Untuk penyelidikan lebih lanjut, polisi masih mengawasi bengkel tersebut.(KEN/Andre Bangsawan dan Agung Nugroho)
Hardjuni menjelaskan, bengkelnya memang hampir menjadi agen penjualan mobil merek Timor. Tapi, hal itu tak pernah terealisasi. Hardjuni juga menyangkal mengenal putra bungsu Presiden Soeharto itu. Dari keluarga Cendana, dia mengaku hanya mengenal Tito Singgih --suami Siti Hutami Endang Adiningsih. Ia mengenal Tito sebagai pembalap mobil.
Seorang pemilik kios kecil dekat bengkel bernama Rohmani mengungkapkan, sejak 1998, bengkel itu memang sudah digunakan untuk memperbaiki mobil Timor dan berbagai mobil balap. Dia mengetahui hal tersebut, karena jarak antara kios miliknya dan bengkel yang dekat.
Hingga kini, polisi masih menahan seorang polisi yang diduga menjadi anggota keamanan bengkel tersebut. Enam orang lainnya juga masih dalam pemeriksaan sebagai saksi. Untuk penyelidikan lebih lanjut, polisi masih mengawasi bengkel tersebut.(KEN/Andre Bangsawan dan Agung Nugroho)
