Sukses

ASEAN Akan Membuat 4.000 Pesawat

Rencananya, pesawat-pesawat itu akan diproduksi di Indonesia dan Malaysia. PT Dirgantara Indonesia bakal terlibat dalam proyek yang dikerjakan dalam rentang 20 tahun itu. PHK karyawan DI tetap berjalan.

Liputan6.com, Jakarta: Sejumlah negara yang tergabung dalam ASEAN membentuk sebuah konsorsium. Mereka akan mengkaji kemungkinan pembuatan 4.000 pesawat berpenumpang 19 orang dalam penerbangan jarak dekat untuk kawasan Asia Tenggara. Rencananya, pesawat-pesawat itu akan diproduksi di Indonesia dan Malaysia. Hal tersebut diungkapkan Direktur Niaga dan Usaha PT Dirgantara Indonesia Iwan W. Soemekto di Jakarta, Kamis (4/12).

Konsorsium itu terdiri dari Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Thailand. Menurut Iwan, ide awal pembentukan konsorsium bermula dari dua kali pertemuan Indonesia dan Malaysia. Belakangan Brunei dan Thailand tertarik dengan ide tersebut. Mereka akan bergabung dengan konsorsium akhir Desember ini. Bahkan, Brunei telah memberi sinyal sebagai penyedia dana proyek.

Iwan juga mengungkapkan keterlibatan PT DI dalam proyek tersebut. Menurut dia, proyek itu adalah sebagian dari upaya pemulihan bisnis PT yang dimulai pada 2005. Tapi sesuai rencana, proyek tersebut akan berlangsung dalam rentang 20 tahun di Indonesia dan Malaysia. Di luar rencana itu, Iwan menambahkan, PT DI juga membuat 40 pesanan pesawat. Di antaranya pesanan untuk imbal beli beras dengan Thailand dan Libya serta pesanan angkatan udara Thailand, Korea, Malaysia, Brunei, dan Arab Saudi [baca: Megawati Bertemu Muammar Khadafi].

Menjadi bagian dari proyek mercu suar itu tak berarti PT DI mengurungkan niat memecat ribuan karyawannya [baca: Ribuan Karyawan PT DI Tetap Akan Dipecat]. Iwan memastikan, proses pemutusan hubungan kerja 6.000 karyawan tetap dilanjutkan untuk efisiensi usaha.(AWD/Christiyanto dan Satya Pandia)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.