Sukses

Pupuk Urea Langka di Sejumlah Daerah

Para petani di beberapa sentra pertanian di Jawa Tengah dan Jawa Timur mengeluhkan kelangkaan pupuk urea. Mentan Anton Apriantono mengatakan kelangkaan pasokan pupuk hanya sementara.

Liputan6.com, Jakarta: Sejak sebulan terakhir petani di sejumlah daerah mengeluhkan sulitnya memperoleh pupuk urea. Jika pun stok pupuk tersedia, harganya melambung jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah [baca: Pupuk di Banjarmasin Langka dan Mahal].

Kesulitan memperoleh pupuk urea antara lain dialami para petani di beberapa sentra pertanian di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Bila masalah ini tak segera diatasi, para petani khawatir hasil produksi tanaman padi akan berkurang. Sementara di beberapa tempat, minimnya pasokan pupuk urea menyebabkan kenaikan harga yang memberatkan petani. Dengan alasan sulitnya pasokan, harga jual pupuk urea mencapai Rp 2.200 per kilogram. Atau jauh di atas HET, Rp 1.050 per kilogram.

Namun Menteri Pertanian Anton Apriantono menepis anggapan telah terjadi kelangkaan. Menurut Anton, berkurangnya pasokan pupuk hanya bersifat sementara. Soalnya, salah satu mesin di pabrik pupuk Petrokimia mengalami kerusakan. Ia berharap kelangkaan akan teratasi segera setelah pabrik pupuk kembali berproduksi normal.

Pernyataan berbeda diutarakan Fadhil Hasan, pengamat pertanian dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef). Fadhil tetap khawatir kondisi ini akan berlanjut jika pemerintah memberikan insentif kepada pabrik untuk memproduksi pupuk subsidi.

Selain mengatasi sulitnya pupuk, pemerintah akan berusaha mendorong produksi pangan. Di samping itu, pemerintah juga akan meratakan distribusi produk pangan ke seluruh pelosok Tanah Air, teristimewa daerah terisolasi seperti wilayah Papua. Hal ini mengingat masih terdapat potensi kelangkaan pangan dan rendahnya daya beli sebagian masyarakat, khususnya yang tinggal di pedalaman.(MAK/Linda Putri Mada dan Agus Prajitno)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini