Sukses

Bom Meledak di Ambon, 20 Saksi Diperiksa

Dari akibat ledakan dan serpihan bom yang berserakan di sekitar lokasi, diduga bom di Batu Merah, Ambon, itu rakitan. Bom tersebut dilemparkan ke mobil yang tengah melintas di lokasi tersebut. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Liputan6.com, Ambon: Sebanyak 20 saksi dimintai keterangan perihal bom yang meledak di Jalan Sultan Hasanuddin, Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon, Maluku, Selasa (14/1) siang. Bom pertama yang dilemparkan ke mobil angkutan kota bernomor polisi DE 1350 AU, tidak meledak. Namun bom yang dilempar ke mobil angkot DE 907 AU meledak dan menghancurkan kaca belakang. Hal itu dikatakan Kepala Kepolisian Daerah Maluku Brigadir Jenderal Polisi Bambang Sutrisno di Ambon, Selasa (14/1) petang.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, warga membakar sebuah kendaraan minibus bernomor polisi DE 1113 AA yang diduga milik pelaku. Pasalnya, mobil tersebut melintasi lokasi bersamaan dengan ledakan. Sopir Edy Singkeri terluka parah di kepala dan tangan karena dilempari batu oleh massa. Sersan Satu TNI Edy Suatemo dari Batalyon Artileri Medan I Brawijaya yang berusaha melerai juga terluka. Untuk menghindari amukan massa, keduanya dibawa ke Pos TNI Yon Armed I, tak jauh dari lokasi kejadian.

Ledakan tersebut juga menyebabkan kaca-kaca sejumlah rumah di sekitar lokasi hancur berantakan. Dari akibat ledakan dan serpihan bom yang berserakan di sekitar lokasi, Komandan Komondo Distrik Militer Ambon Letnan Kolonel TNI Yudi Sianipar menduga bom tersebut jenis rakitan.

Peristiwa itu terjadi saat rombongan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Feisal Tamin bertatap muka dengan sejumlah tokoh masyarakat dan musyawarah pimpinan daerah di kediaman Gubernur Maluku Sinyo Sarundajang. Situasi keamanan kini terkendali, sedangkan beberapa menteri Kabinet Gotong Royong telah kembali ke Jakarta melalui lokasi kejadian. Arus lalu lintas usai insiden tersebut tampak kembali normal, kendati aparat keamanan tetap berjaga-jaga.

Sebelumnya, bom rakitan juga meledak di Lapangan Merdeka, Ambon, September 2002. Polisi belum mengetahui motif dan pelakunya. Dua saksi yang diduga mengetahui peristiwa yang menewaskan empat orang itu telah diperiksa [baca: Pengebom di Ambon Belum Terungkap].(COK/Sahlan Heluth)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini