Sukses

Tawuran TNI-Polri di Sumut Meluas

Tawuran antara personel Linud 100/Kostrad dan personel Polres Langkat, Sumut, kembali terjadi. Bentrokan susulan bahkan melibatkan Brigade Mobil dan menggunakan senjata organik.

Liputan6.com, Binjai: Bentrokan antara TNI dari Batalyon Lintas Udara 100/Prajurit Setia Kostrad dengan personel polisi dari Kepolisian Resor Langkat, Sumatra Utara, kembali terjadi, Ahad (29/9). Hingga pukul 04.00, Senin dinihari, bentrokan belum juga berhenti. Bentrokan bahkan semakin meluas dan melibatkan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sumut yang bermarkas di Sira-Sira Binjai.

Reporter SCTV menggambarkan, bentrokan susulan lebih besar dari tawuran semula. Bentrokan bahkan melibatkan senjata organik dan peledak sejenis granat. Sekitar pukul 03.00 sebuah kendaraan lapis baja dari Medan menerobos areal kontak senjata. Diperkirakan, Panglima Komando Daerah Militer I Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Idris Gassing dan pejabat setempat berada di dalam panser tersebut.

Bentrokan kedua ini diperkirakan dipicu kabar tentang delapan truk Linud 100 yang akan menyerang markas Brimob. Isu lainnya, personel Linud 100 juga akan mendatangi dua korban anggota polisi dalam tawuran sebelumnya yang dirawat di sebuah rumah sakit di Medan. Kabar tersebut memicu personel Brimob membendung arus dan akses jalan Binjai menuju Kota Medan.

Akibat kontak senjata itu seluruh arus kendaraan dari arah Nanggroe Aceh Darussalam menuju Medan dan sebaliknya tak bisa melewati Binjai. Selain itu, aliran listrik di Kota Binjai juga terpaksa dipadamkan. Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban dari kedua belah pihak belum diketahui.

Tetapi yang pasti bentrokan tersebut membuat warga tak berani keluar rumah. Mereka lebih memilih berdiam di rumah untuk menghadapi segala kemungkinan. Kota Binjai dilaporkan benar-benar mencekam.

Sebelumnya, bentrokan dipicu penangkapan seorang anggota Linud 100 yang terlibat kasus kepemilikan obat terlarang. Penangkapan yang dilakukan jajaran Polres Langkat ini mengundang kedatangan sejumlah anggota Linud 100. Kedatangan mereka itu bermaksud membebaskan rekannya yang ditahan.

Namun, saat dialog tengah berlangsung, tiba-tiba seorang anggota Linud 100 mencabut sangkur dan menyabetkannya ke arah Kepala Satuan Reserse Polres Langkat Ajun Komisaris Polisi M. Simanjuntak. Selain Simanjuntak, seorang polisi lainnya juga terkena sabetan sangkur. Tindakan ini akhirnya dibalas dan melukai tiga anggota Linud 100 [baca: TNI-Polri Bentrok di Langkat, Lima Cedera].

Kepala Penerangan Kodam Bukit Barisan Letnan Kolonel TNI Nurdin Sulistiyo menegaskan, bentrokan bukan dipicu anggota Linud yang ditahan Polres Langkat. Menurut Nurdin, anggota Linud saat itu hanya ingin menanyakan rekan sipilnya yang ditahan. Namun, upaya menanyakan kasus penahanan itu tak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari pihak polisi.

Namun demikian, Nurdin memastikan personel Linud 100 yang terlibat tawuran akan dikenai sanksi. Bahkan Pangdam Idris Gassing berjanji akan memecat personelnya yang terlibat tawuran.(YYT/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini