Review Vivo X Fold 5: HP Lipat Tipis dengan Baterai 6.000 mAh dan Triple Kamera 50MP

Pada desain fisik Vivo X Fold 5, varian warna Feather White yang kami ulas menggunakan material kaca di bagian belakang. Bodinya kini terasa jauh lebih tipis dan ringan, dengan bobot hanya 217 gram.

Saat dalam posisi terlipat, ketebalannya hanya 9,2 mm, terasa sangat mirip dengan smartphone biasa.

Ketika dibuka, ketebalannya menjadi hanya 4,3 mm, membuatnya terasa sangat nyaman digenggam.

Untuk engselnya menggunakan Carbon Fiber Support Hinge terbaru yang diklaim vivo tahan hingga 600 ribu kali lipatan.

Soal ketangguhan, ponsel ini memiliki rating IPX9+ (tahan semprotan air panas bertekanan tinggi), IPX8 (tahan air hingga kedalaman 1,5 meter), dan IP5X (tahan debu). Layar luarnya juga dilindungi Second-Generation Armor Glass yang 11x lebih kuat.

Sebagai tambahan, ada Shortcut Button di sisi kiri atas (berdasarkan gambar) yang fungsinya bisa diatur. Tombolnya bisa dipakai untuk akses cepat menyalakan senter, mengaktifkan perekam suara, atau membuka aplikasi tertentu.

Salah satu keunggulan terbesar dari Vivo X Fold 5 ada di bagian baterainya. Kapasitasnya mencapai 6.000 mAh, yang saat ini menjadi yang paling besar di kelas ponsel lipat.

Vivo juga membekalinya dengan teknologi second-gen semi-solid battery yang membuat penggunaan daya jadi lebih efisien.

Saat dipakai menonton YouTube selama 1 jam dengan keadaan baterai penuh, dayanya berkurang 5 persen. Setelah itu, kami langsung beralih mencoba main game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) dengan durasi yang sama, hanya memakan 10 persen.

Soal isi ulang, charger 80W FlashCharge bisa mengisi penuh dalam waktu kurang lebih 40 menit saja.

Pengguna tidak perlu khawatir cepat kehabisan daya untuk penggunaan seharian penuh karena adanya kombinasi baterai besar dan pengisian cepat ini.

Soal dapur pacu, Vivo X Fold 5 dibekali chipset Snapdragon 8 Gen 3. Chip ini sebenarnya prosesor flagship tahun lalu yang juga pernah menjadi 'otak' Vivo X Fold 3 Pro.

Untuk mendukung performanya, ponsel ini punya RAM 16GB dan penyimpanan internal 512GB, sehingga urusan multitasking maupun menyimpan banyak file tetap aman.

Kalau melihat skor AnTuTu, performanya cukup tinggi karena hampir menembus 2 juta poin. Namun, saat dipakai bermain game berat seperti Genshin Impact dalam waktu lama, performanya mulai terasa kepayahan. Suhu ponsel cepat meningkat dan muncul throttling, pengalaman bermain jadi kurang maksimal.

Tapi untuk game yang lebih ringan seperti Mobile Legends: Bang Bang, performanya masih sangat lancar tanpa kendala.

Begitu juga jika dipakai untuk aktivitas sehari-hari seperti membuka media sosial, chatting, menonton YouTube, atau sekadar browsing, semua berjalan mulus tanpa hambatan berarti. Performanya sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan kebanyakan pengguna.

Kualitas kamera hasil kerjasama dengan ZEISS masih menjadi salah satu nilai jual utama di Vivo X Fold 5.

Ponsel ini disematkan tiga kamera belakang, semuanya beresolusi 50MP, dengan susunan sebagai berikut:

• 50MP VCS True Color Main Camera (Sony IMX921)
• 50MP Ultra Wide-Angle Camera (ISOCELL JN1)
• 50MP ZEISS Telephoto Camera (Sony IMX882)

Kamera telefoto mendukung 3x optical zoom dan hingga 30x digital zoom, dengan hasil yang tetap terlihat tajam berkat teknologi AI Image Enhancement.

Namun, ada satu pekerjaan rumah untuk Vivo, yaitu kamera selfie 20MP di bagian layar depan. Hasil fotonya cenderung kurang memuaskan karena warna terlihat agak kusam dan untuk perekaman video hanya mentok di 1080p 30fps.

Untungnya, pengguna bisa memanfaatkan kamera utama untuk selfie dengan kualitas jauh lebih bagus hingga 4K 60fps, dan lengkap dengan tampilan preview di layar depan.

Tampilan preview ini sangat membantu untuk foto dan video selfie. Hasilnya pun jadi jauh lebih maksimal.

Kedua layar Vivo X Fold 5, baik di bagian depan (6,53 inci) maupun dalam (8,03 inci), sudah menggunakan panel LTPO 8T AMOLED dengan refresh rate adaptif hingga 120Hz.

Tampilan layar bisa sangat mulus saat bergerak dan super hemat daya saat menampilkan gambar statis, misalnya dipakai untuk scrolling atau membaca dokumen.

Resolusinya tinggi dengan tingkat kecerahan puncak mencapai 4.500 nits, sangat jelas ketika digunakan di luar ruangan.

Layarnya juga mendukung color gamut 105% NTSC, HDR10+, dan Dolby Vision. Berdasarkan pengalaman, menonton YouTube menjadi sangat memuaskan dan terasa jauh lebih hidup.

Soal lipatan di layar utama, Vivo berhasil membuat layarnya hampir tidak terlihat. Walaupun ini ponsel lipat, pengalaman saat menatap layar tetap tidak terganggu sama sekali.

Untuk mendukung aktivitas kerja, Vivo X Fold5 menyematkan fitur Origin Workbench yang bisa menjalankan  hingga 5 aplikasi sekaligus di satu layar, membuat multitasking jadi lebih mudah.

Di bawah payung "Office Multitasker", Vivo juga menyematkan berbagai fitur AI. Misalnya AI Captions yang bisa membuat transkrip rapat online secara real-time, Smart Call Assistant untuk menerjemahkan percakapan telepon dan merangkum poin penting, serta OCR (Optical Character Recognition) yang bisa mengubah teks dari dokumen fisik menjadi teks digital.

Untuk kebutuhan kreativitas, tersedia paket AI Imaging Studio dengan beragam alat edit. Ada AI Erase 3.0 dan AI Reflection Remover untuk menghapus objek atau pantulan, AI Magic Move untuk memindahkan objek, serta AI Four Seasons Portrait yang bisa mengubah suasana foto sesuai musim.

Fitur standar seperti Google Gemini dan Circle to Search juga sudah tersedia.

Vivo X Fold 5 berhasil membuktikan HP lipat bisa dirancang tipis dan ringan tanpa mengorbankan daya tahan baterai dan ketangguhan.

Dengan layar super cerah, kamera telefoto berkualitas, dan fitur-fitur AI yang cerdas, ponsel ini terasa semakin lengkap.

Meskipun ada kompromi di sektor performa dengan penggunaan chipset tahun lalu dan bodi yang cepat hangat, hal itu ditebus dengan harga yang lebih kompetitif di angka Rp 25 juta.

Secara keseluruhan, Vivo X Fold 5 tampil sebagai ponsel lipat yang paling pas di pasaran.