Sukses

97 Persen Karyawan Pabrik Oppo di Tangerang Berasal dari Indonesia

Dengan jumlah karyawan di kisaran 1.000 dan bisa berubah tergantung pasar, Oppo menyebut 97 persen karyawan yang ada di pabrik Tangerang merupakan pekerja asal Indonesia .

Liputan6.com, Jakarta - Oppo Indonesia menyatakan produk smartphone besutannya telah memenuhi nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) 35 persen sesuai dengan aturan dari Kemenperin (Kementerian Perindustrian). Hal ini diungkap oleh Business Performance Manager Oppo Indonesia Jefry Firman de Haan.

Ia menuturkan, komponen pendukung TKDN untuk HP Oppo yang berasal hardware terdiri dari adapter, kabel USB, hingga color box untuk packaging. Bahkan, untuk seri A, dukungan hardware sudah mencakup baterai.

"Kebanyakan memang di packaging, seperti boks, adapter, kabel charger, hingga casing. Namun untuk seri A, kami juga sudah menyertakan baterai buatan lokal," tuturnya dalam kunjungan pabrik Oppo Indonesia di Tangerang, Banten.

Menyusul seri A, menurut Jefry, Oppo Indonesia juga masih melakukan pengembangan baterai yang bisa memenuhi standar global untuk Reno Series. Karenanya, apabila sudah siap, tidak tertutup kemungkinan seri lain juga akan menggunakan baterai buatan dalam negeri.

Sementara dari sisi software, Oppo menyertakan sejumlah aplikasi lokal dalam produk besutannya. Untuk memenuhi komponen ini, perusahaan bekerja sama dengan sejumlah rekanan di Indonesia.

Sebagai informasi, Oppo Indonesia baru saja membuka pabrik baru di wilayah Kota Tangerang, Banten. Memiliki luas bangunan 10 hektar, pabrik ini sudah menerapkan sistem operasional internasional dan mengikuti kantor pusat Oppo di Tiongkok.

Dengan jumlah karyawan di kisaran 1.000 dan bisa berubah tergantung pasar, Oppo menyebut 97 persen karyawan yang ada di pabrik tersebut merupakan pekerja asal Indonesia dan sisanya merupakan tenaga kerja asing.

Kehadiran tenaga kerja asing sendiri dibutuhkan untuk transfer pengetahuan, sehingga ke depannya tidak tertutup kemungkinan jumlahnya akan semakin sedikit. Adapun tenaga kerja Indonesia pada pabrik ini juga menempati berbagai posisi penting, mulai dari engineering hingga level manajerial.

Dalam hal rekrutmen, pabrik Oppo Manufacturing Indonesia bekerja sama dengan BKK (Bursa Kerja Khusus) Kota Tangerang yang menaungi sekitar 40 sekolah. Seluruh sekolah itu telah terdaftar dan terakreditasi oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang.

Pada kesempatan yang sama, PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto A juga menyebut proses rekrutmen di Oppo tidak menarik biaya sepeser pun dari para pendaftar. Informasi mengenai rekrutmen sendiri biasanya dapat diakses melalui akun Instagram resmi @bmt.tangerang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pemilihan Kota Tangerang

Di sisi lain, pemilihan Kota Tangerang sebagai lokasi pabrik Oppo Manufacturing Indonesia juga bukannya tanpa alasan. Jefry menuturkan, Tangerang dipilih karena lokasinya yang strategis.

"Lokasi di Tangerang ini sangat strategis, karena dekat dengan pelabuhan dan bandara, sehingga proses pengiriman barang lebih efisien," tuturnya menjelaskan. Selain itu, kehadiran SDM (Sumber Daya Manusia) yang dibutuhkan juga terbilang mendukung di wilayah ini.

Untuk diketehui, pabrik baru Oppo ini berada di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Pabrik Oppo Manufacturing Indonesia ini menggantikan pabrik sebelumnya yang berlokasi tidak jauh dari lokasi sekarang. 

Sebagai informasi, pabrik lama Oppo Indonesia berada di Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Selain lokasi anyar, pabrik baru ini juga hadir dengan peningkatan fasilitas dan operasional yang signifikan. 

Menurut PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto A, pabrik ini menggunakan standar operasional yang mengacu pada standar internasional dan Tiongkok. Bahkan, desain pabrik ini mirip dengan kantor pusat Oppo yang ada di Tiongkok.

3 dari 5 halaman

Adopsi Lean Manufacturing System

Dengan standar yang lebih baik, Aryo menuturkan, operasional di pabrik ini pun lebih efisien. Perusahaan asal Tiongkok ini menerapkan OPS (Oppo Production System) yang mengadopsi Lean Manufacturing System. 

"Pabrik ini menerapkan OPS untuk membuat sistem produksi yang lebih efisien dan cepat dibandingkan pabrik sebelumnya," tutur Aryo dalam kunjungan Oppo Manufacturing Indonesia di Tangerang, Selasa (18/10/2022). 

Hal ini juga dimungkinkan karena lokasi warehouse dan produksi yang kini berada dalam satu gedung, sehingga perpindahan bisa dilakukan lebih cepat. Berbeda dari pabrik sebelumnya dimana lokasi warehouse dan produksi berbeda. 

Selain itu, dalam proses produksi, Oppo menggunakan conveyor belt mulai dari tahap assembly hingga packing. Karenanya, proses produksi bisa berjalan lebih berkelanjutan.  

4 dari 5 halaman

Modernisasi Proses Produksi

Oppo juga memodernisasi proses produksi dengan menggunakan digitalisasi big data. Jadi, informasi terkait output monitoring dapat dilakukan secara real-time, baik mesin untuk produksi atau kualitas produk. 

Dengan luas bangunan 10 hektar, Aryo mengatakan, Oppo Manufacturing Indonesia merupakan pabrik pertama yang beroperasi di Asia Tenggara. Ia mengklaim, pabrik ini mampu memproduksi 1 hingga 2 juta unit per bulan. 

Lebih lanjut Aryo menuturkan, salah satu produk yang kini tengah digarap di pabrik ini adalah Oppo A77s. Saat ini, Oppo menyiapkan tiga line yang aktif untuk penggarapan A77s, dan satu line lainnya akan diaktifkan ketika permintaan perangkat ini semakin tinggi. 

"Tambahan satu line akan diaktifkan di masa peak, seperti jelang Natal dan Tahun Baru. Bahkan, selain penambahan line, ada pula penambahan shift menjadi dua dari satu," tutur Aryo menjelaskan.

(Dam/Isk)

5 dari 5 halaman

INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.