Sukses

Google Play Store Bantu Temukan Aplikasi yang Langgar Privasi Pengguna

Google Play Store kini bisa membantu pengguna menemukan aplikasi yang melanggar privasi pengguna lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Google mengimplementasikan fitur yang mempersyaratkan aplikasi untuk menemukan data apa saja yang diambil dari pengguna.

Mulai kini, pengguna Android bisa melihat informasi spesifik mengenai pengumpulan data oleh aplikasi, melalui Google Play Store.

Mengutip Digital Trends, Kamis (28/4/2022), data tersebut bisa diakses pada Google Play Store melalui tab "Data Safety"/ keamanan data yang ada di bagian informasi tiap aplikasi.

Dengan pengumuman Google yang menyebut fitur tersebut mulai digulirkan, Google menekankan tidak semua aplikasi akan menampilkan data-data apa saja yang dikumpulkan dari pengguna.

Oleh karenanya, Google memberi waktu ke pembesut aplikasi hingga 20 Juli 2022, untuk menyediakan informasi privasi ke Play Store. Fitur seperti ini digulirkan secara bertahap.

Kemungkinan nantinya aplikasi-aplikasi yang mengambil banyak data dari pengguna seperti aplikasi media sosial akan memakan waktu lebih lama mengunggah informasi karena banyaknya data yang dikumpulkan, ketimbang gim online.

Tab "Data Safety" di Google Play Store berupaya menyediakan informasi penting bagi pengguna Android yang mempedulikan pengumpulan data dari platform-nya.

Google mengungkap, informasi-informasi yang dikumpulkan aplikasi dalam lima kategori utama, yakni:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berbagai Kategori

1. Jika aplikasi mengumpulkan data, bagaimana, apa yang akan terjadi.

2. Jika aplikasi membagikan data dengan pihak ketiga.

3. Tindakan keamanan apa yag dimiliki pembesut aplikasi untuk melindungi data yang akan dikumpulkan dan apakah pemilik aplikasi bisa meminta penghapusan data.

4. Aplikasi harus mengikuti kebijakan keluarga Google Play untuk melindungi informasi tentang anak-anak.

5. Jika tindakan keamanan aplikasi memenuhi Mobile Application Security Verification Standard.

Fitur ini sudah lama diungkapkan, karena Google sebelumnya sudah mengumumkan rencana untuk membuat pemilik Android lebih terlibat dengan pengumpulan data mereka pada Mei 2021.

Fitur ini mirip dengan bagian Privasi Aplikasi di App Store iOS yang mengharuskan pengembang berbagi informasi pengumpulan data mereka.

Meskipun kebijakan kedua toko aplikasi berbeda, keuntungan dari fitur tersebut bagi pengguna adalah, mereka bisa memeriksa data-data apa saja yang diberikan dan izin aksesnya.

3 dari 3 halaman

Apple Hapus Aplikasi yang Tak Diupdate dari Toko Aplikasi

Terlepas dari itu, Apple tampaknya melakukan penghapusan massal terhadap aplikasi-aplikasi yang tak lagi menerima update dari pengembangnya.

Apple mengirimkan email dengan subjek "App Improvement Notice" atau 'Pemberitahuan Peningkatan Aplikasi' kepada para pengembang yang terdampak.

Melalui email itu, Apple memperingatkan akan menghapus aplikasi yang belum diperbarui dalam waktu yang ditentukan, dari toko aplikasi App Store.

Mengutip The Verge, Minggu (24/4/2022), Apple memberikan waktu 30 hari kepada para pengembang untuk memperbarui aplikasi-aplikasi mereka, agar tidak ditendang dari App Store.

"Anda bisa membuat aplikasi ini tersedia untuk ditemukan bagi pengguna baru dan diunduh dari App Store dengan mengirimkan update untuk ditinjau dalam 30 hari," tulis Apple dalam emailnya.

Selanjutnya Apple juga mengatakan, akan menghapus aplikasi-aplikasi usang dari App Store. Sementara, aplikasi yang sudah diunduh sebelumnya akan tetap tersedia di perangkat pengguna.

Di halaman App Store Improvement, Apple mengatakan, "Kami tengah menerapkan proses evaluasi aplikasi yang berkelanjutan, menghapus aplikasi yang tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya atau yang tidak mengikuti pedoman tinjauan saat ini, atau yang sudah usang."

 

(Tin/Isk)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.