Sukses

Ini Jenis Data Pribadi Anggota Polri yang Diduga Bocor di Forum Online

Terdapat dua file berisi data pribadi anggota Polri yang diduga bocor di forum online, data apa saja yang bocor?

Liputan6.com, Jakarta - Database berisi data pribadi personil Polri diduga telah bocor di forum online.

Berdasarkan informasi di unggahan akun Twitter @son1777, ada dua database Polri yang diberikan oleh pengunggah data di forum online. Kedua file memiliki ukuran dan isi yang sama, yakni 10.27 MB.

Adapun file pertama bernama polrileak.txt dan file kedua polri.sql. Kedua file ini diduga berisi banyak informasi penting, yakni data pribadi anggota kepolisian.

Menurut Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha, file tersebut berisi data pribadi mulai dari nama, NRP, pangkat, tempat dan tanggal lahir, Satker, jabatan, alamat, agama, golongan darah, suku, email, hingga nomor telepon.

Tidak hanya data di atas, dalam sampel database Polri yang dibagikan secara gratis itu juga terdapat kolom data rehab putusan, rehab putusan sidang, jenis pelanggaran, rehab keterangan, id propam, hukuman selesai, dan tanggal binlu selesai.

Pratama yang juga Chairman Lembaga Riset Siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) mengatakan, kebocoran data-data pribadi di atas jelas berbahaya.

"Kemungkinan besar serangan ini sebagai salah satu bentuk hacktivist, sambil mencari reputasi di komunitasnya dan masyarakat, ataupun untuk melakukan perkenalan tim hacking-nya," kata Pratama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diketahui Sejak Rabu, 17 November 2021

Sebelumnya, Pratama mengungkap data pribadi personel Polri diduga sudah bocor di forum online. Kebocoran ini diketahui dari salah satu unggahan akun Twitter @son1x777 yang juga men-deface website BSSN beberapa waktu lalu.

Melalui keterangannya, Kamis (18/11/2021), Pratama menjelaskan, data yang diduga bocor ini diunggah pada Rabu, 17 November 2921 oleh akun Twitter tersebut.

Ia menambahkan, ini bukan pertama kalinya Polri diretas. Peretasan yang dimaksud Pratama mulai dari diretas untuk diubah tampilannya (deface), diretas untuk situs judi online, sampai peretasan pencurian database personilnya.

Menurut Pratama, sampai sekarang database personil Polri masih dijual di forum internet RaidForum dengan bebas oleh pelaku yang mempunyai nama akun "Stars12n". Dan pada forum tersebut, juga diberikan sampel data untuk bisa diunduh secara gratis.

3 dari 4 halaman

Perlu Peningkatan Awareness Soal Keamanan Data

"Polri harus belajar dari berbagai kasus peretasan yang pernah menimpa institusinya. Agar bisa lebih meningkatkan security awareness dan memperkuat sistem yang dimilikinya. Karena rendahnya awareness mengenai keamanan siber merupakan salah satu penyebab mengapa banyak situs pemerintah yang jadi korban peretasan," Kata pria asal Cepu, Jawa Tengah ini.

Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari anggaran dan tata manajemen yang mengelola sistem informasi. Ia mengatakan, saat ini di lembaga belum memprioritaskan keamanan siber. Pratama berpendapat, penanggung jawab sistem informasi ini tidak diberikan perhatian besar.

"Artinya dari sisi SDM, infrastruktur dan anggaran diberi seadanya. Berbeda dengan di perusahaan teknologi, biasanya sudah ada direktur yang membawahi teknologi dan keamanan siber, itu pun mereka masih mengalami kebobolan akibat peretasan," katanya.

"Di Tanah Air, upaya perbaikan itu sudah ada, misalnya pembentukan CSIRT (Computer Security Incident Response Team). CSIRT inilah nanti yang banyak berkoordinasi dengan BSSN saat terjadi peretasan," kata dia menandaskan.

(Tin/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Tentang Data Pribadi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.