Sukses

Menparekraf Sandiaga Uno: Ekonomi Kreatif dan Game Sangat Butuh 5G

Menparekraf Sandiaga Uno ingin agar kehadiran 5G bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat digitalisasi ekonomi kreatif seperti UMKM dan game

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, kehadiran 5G bisa mendukung peningkatan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM), serta ekonomi kreatif seperti game di Tanah Air.

Dalam peluncuran layanan 5G Indosat Ooredoo di Surabaya, Jawa Timur, Sandiaga Uno mengatakan, 5G harus dapat dimaksimalkan untuk membuka lapangan kerja dan peluang usaha.

"Saya ingin agar pandemi ini membawa transformasi bagi para UMKM lokal yang selama ini belum memanfaatkan teknologi dan digitalisasi," kata Sandi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kamis (16/9/2021).

Menparekraf Sandi mengungkapkan, transaksi e-commerce di Indonesia juga terus meningkat dan mencapai Rp 266,3 triliun di tahun 2020.

"Ini membuka peluang bagi para pelaku ekonomi kecil dan ekonomi mikro," ucapnya menambahkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Meningkatnya Sektor Digital

Selain itu, menurut Kemenparekraf, di Asia Tenggara, ekonomi digital Indonesia juga telah menunjukkan pangsa pasar sebesar 40 persen.

"Kita lihat sektor-sektor digital media justru terus meningkat di tengah-tengah pandemi," kata pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Menparekraf juga menambahkan, kontribusi ekonomi kreatif Indonesia juga mencapai lebih dari Rp 1.100 triliun di Produk Domestik Bruto.

Sandi mencontohkan, salah satu bagian dari ekonomi kreatif yang menurutnya sangat membutuhkan layanan 5G adalah industri video game.

Sandi mengatakan bahwa saat ini, intervensi 5G sangat dibutuhkan mengingat video game saat menjadi sesuatu yang tak lepas dari anak muda, dan dibutuhkan oleh setidaknya 60 juta gamers di Indonesia.

3 dari 4 halaman

Menyentuh Talenta Terbaik

"Gaming ini besar (industrinya) tapi masih didominasi oleh produk-produk dari luar negeri," kata Sandi.

"Kita ingin agar industri kreatif dan digital kita menumbuh kembangkan peran dari artificial intelligence dengan pendekatan baru, yaitu visual effect yang dihasilkan oleh anak-anak bangsa."

Ia pun ingin agar para pemangku kepentingan bisa membuat tingkat distribusi video game dan industrinya, serta aplikasi digital, menyentuh talenta-talenta terbaik di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Sandi juga mengakui masih banyak daerah atau desa wisata dan kreatif, yang belum tersentuh digitalisasi serta teknologi.

"Oleh karena itu saya mendukung hadirnya teknologi 5G ini, yang tergolong pesat. Kita harus maksimalkan sebisa mungkin untuk membuka lapangan kerja, peluang usaha, agar Indonesia bisa sejahtera, adil, dan makmur," pungksanya.

(Dio/isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Bisnis Game di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.