Sukses

Perlukah Aktifkan `Night Mode` di Smartphone Saat Malam Hari?

Fitur ini seringkali dipandang sebelah mata dan dianggap sama dengan mode getar/silent dan flight mode.

Liputan6.com, London - Gadget seperti smartphone, tablet atau perangkat e-reader, sejatinya memiliki fitur `Night Mode` atau `Do Not Disturb` yang dapat memungkinkan penggunanya bisa tidur dengan nyenyak karena mampu menonaktifkan nada dering dan bahkan `melenyapkan` notifikasi dari layar smartphone penggunanya.

Namun, fitur ini seringkali dipandang sebelah mata dan dianggap sama dengan mode getar/silent dan flight mode oleh sebagian besar pengguna.

Night Mode justru lebih dinilai efisien. Karena fitur ini tetap mengaktifkan jaringan selular, bedanya tidak menghadirkan notifikasi sekalipun jika smartphone tersebut mendapat panggilan masuk.

Nah, bagi Anda para pengguna gadget, seberapa sering Anda mengaktifkan fitur ini? Apakah Anda menganggap fitur tersebut penting? Seorang ahli kesehatan punya penjelasan lengkapnya, sebagaimana dikutip dari laman NHS, Rabu (18/11/2015).

Menurut Paul Gringras, seorang ahli kesehatan anak, fitur Night Mode sangat diperlukan bagi penggunanya ketika sedang tidur. Karena, jika mengaktifkan fitur ini, jadwal tidur pengguna tidak akan terganggu oleh notifikasi yang muncul.

Terlebih, ia mengungkapkan bahwa perangkat elektronik seperti tablet, smartphone dan e-reader mampu memendarkan gelombang emisi cahaya biru, yang mana dapat menganggu produksi melatonin, hormon yang diciptakan ketika manusia tengah tidur.

"Tubuh manusia akan menghasilkan melatonin pada malam hari. Cahaya panjang dengan gelombang tertentu seperti spektrum hijau-biru yang terpancar dari perangkat elektronik portabel dapat menganggu sistem tersebut,"

Gringras yang juga bekerja di sebuah rumah sakit anak di London ini menyimpulkan bahwa semakin besar perangkat elektronik diciptakan (seperti tablet) maka tingkat keterangan dan kontras akan memancarkan lebih banyak cahaya biru.

"Ini sebetulnya bagus jika digunakan pada siang hari. Tetapi, sangat buruk digunakan pada malam hari," kata Gringras.

Bahkan, ia mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada beberapa developer yang merancang aplikasi untuk mengurangi pancaran cahaya spektrum hijau-biru. "Dengan hadirnya aplikasi tersebut, jika bersamaan diaktifkan bersama fitur Night Mode, maka secara otomatis proses tidur pengguna dijamin aman dan tidak akan terganggu," lanjut Gringras.

"Terlepas perlu tidaknya, balik lagi ke keperluan si pengguna. Kegiatan tidur sangat krusial dan tidak boleh diganggu gugat, apalagi untuk benda sekelas perangkat elektronik. Oleh karena itu, langkah vendor untuk menghadirkan fitur ini dinilai tepat," tutupnya.

(jek/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.