Sukses

Dongkrak Wisata, Pemkab Gunungkidul Rilis Aplikasi Smartphone

Disbudpar kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan aplikasi untuk meningkatkan potensi wisata dan kebudayaan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Banyak cara untuk mengenalkan potensi wisata di suatu daerah. Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (disbudpar) kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan aplikasi smartphone untuk meningkatkan potensi wisata dan kebudayaan di wilayahnya.

Hadi Risma, salah satu penggagas aplikasi yang diberi nama `Cakrawala Budaya Dhaksinarga' ini mengatakan bahwa aplikasi tersebut sudah diluncurkan sejak 26 Mei 2015 oleh Bupati Gunungkidul, Badingah.

Hadi menjelaskan, aplikasi ini dapat di-download di smartphone berbasis Android melalui toko aplikasi Google Play Store. Dalam aplikasi ini terdapat sekitar 150 obyek wisata, termasuk cagar budaya.

"Penggunaan aplikasi ini dimaksudkan untuk mempermudah pencarian potensi wisata dan kebudayaan. Dan masyarakat banyak menggunakan smartphone untuk mencari potensi," kata Hadi kepada Liputan6.com.

Hadi menuturkan, aplikasi ini dapat digunakan melalui dua channel yakni kategori dan daerah. Dua channel itu akan menjelaskan beberapa potensi wilayah, misalnya cagar budaya, seni dan adat istiadat, serta geoharitage.

Dijelaskan Hadi, semua data yang ada dalam aplikasi ini diperoleh dari Disbudpar, dishubkominfo, dan Bappeda. Dengan demikian, pengunjung aplikasi ini bisa mencari potensi yang ada melalui channel daerah.

Contohnya, kecamatan Playen yang memiliki potensi budaya dan pariwisata bisa dicari informasinya. Sementara untuk kategori bisa langsung mencari kategori yang diinginkan, misalnya cagar budaya dan kuliner.

"Jadi masyarakat tinggal memilih mau mencari berdasarkan daerahnya atau kategori,"ucapnya.

Hadi menyebut, aplikasi ini memang sengaja tidak menjelaskan secara detail mengenai lokasi yang terdapat di dalamnya. Pasalnya, ketidakjelasan ini bertujuan untuk memancing masyarakat mengunjungi lokasi tersebut.

"Memang sengaja tidak detail, selain space agar memancing pengguna mengunjungi lokasi tertentu," ulasnya.

Ia mengakui jika aplikasi ini masih ada beberapa kekurangan yakni masih sedikit lambat saat digunakan. "Memang masih sedikit lambat, tetapi akan segera lebih cepat, dan saat ini masih menggunakan bahasa Indonesia," ujarnya.

Aplikasi baru ini diklaim masih terus berkembang. Menurutnya akan ada lagi pengembangan aplikasi yang akan menaikkan jumlah pengunjung wisata di Gunungkidul.

"Cakrawala Budaya Dhaksinarga  juga terdapat fitur sharing di sosial media. Selain itu ada tracking atau penunjuk arah ke lokasi dan pemberitahuan even melalui notifikasi," pungkasnya.

(fat/isk)