Happy Salma: Surabaya Jadi Tolak Ukur Merek Perhiasan

Liputan6.com, Surabaya - Aktris senior Happy Salma menyebut, Kota Surabaya menjadi tolak ukur mengasah merek perhiasan. Menurutnya, ada energi berbeda saat menyapa perempuan di Kota Pahlawan.

"Surabaya sangat lentur, mau menerima pendatang, perbedaan, buktinya dengan hari ini kolaborasinya seru banget, sangat mengapresiasi kerja keras orang. Itu yang saya suka, energinya," ujarnya usai pameran perhiasan bertajuk Lilydina di Surabaya, Rabu (15/11/2023).

Founder Tulola Jewellery ini menjelaskan, Lily memiliki makna kemurnian, kesetiaan, serta kehidupan baru dalam kesucian, dan Dina berarti cantik.

"Lilydina adalah representasi para perempuan yang mampu berdikari dan mencari kebahagiaan untuk dirinya,” ucapnya didampingi Sri Luce yang juga merupakan Founder Tutola Jewellery.

CEO dan Co-Founder Tutola Jewellery Makarim menambahkan, pada acara ini pihaknya juga menghadirkan berbagai macam koleksi terbaiknya.

“Kami berharap lewat acara ini, perempuan yang hadir bukan hanya sekadar mengoleksi karya yang ditampilkan, namun dapat saling membagi pengalaman hingga dapat berkolaborasi dengan brand lokal lain di kemudian hari,” ucapnya.

Sementara itu, owner dan founder de Soematra dan Kira Kira, Azza Dina mengungkapkan, sebuah kehormatan bagi pihaknya dapat berkolaborasi dengan Tutola Jewellery.

Dia juga berharap, semoga acara ini dapat memberikan inspirasi bagi para wanita, khususnya yang ada di Surabaya, bahwa cantik itu sederhana, sebagaimana Tutola dan Kira-Kira yang selalu ingin membuat wanita merasa cantik tanpa harus berlebihan.