Liputan6.com, Jakarta Jadwal buka puasa hari ini Kamis 6 Mei 2021 sudah pasti tak boleh terlewatkan bagi Anda yang berpuasa. Karena jadwal buka puasa hari ini Kamis 6 Mei 2021 berbeda tiap daerahnya, penting untuk mengetahui jadwal yang tepat agar dapat berbuka tepat waktu. Selain itu, jadwal buka puasa hari ini Kamis 6 Mei 2021 juga berubah untuk tiap hari.
Puasa Ramadan adalah sebuah kewajiban bagi umat Muslim yang telah memenuhi syarat. Sepanjang bulan Ramadan, umat Muslim berlomba mencari keberkahan. Tak hanya puasa, berkah Ramadan dapat diraih dari ibadah sunah seperti salat malam, dzikir, i'tikaf, membaca Alquran, dan masih banyak lagi. Salah satu yang disunahkan saat berbuka puasa adalah membaca doa berbuka puasa.
Doa menjelang buka puasa Ramadan adalah amalan yang disunahkan saat bulan suci Ramadan. Dengan membaca doa menjelang buka puasa Ramadan keberkahan akan senantiasa melimpah sepanjang bulan Ramadan. Ada yang menyarankan untuk membaca doa menjelang buka puasa Ramadan dan ada pula yang menyarankan untuk membacanya setelah berbuka.
Advertisement
Berikut jadwal buka puasa hari ini Kamis 6 Mei 2021 serta waktu yang tepat membaca doa berbuka puasa yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/5/2021).
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jadwal buka puasa hari ini Kamis 6 Mei 2021
Berikut jadwal buka puasa hari ini Kamis 6 Mei 2021, 24 Ramadan 1442 H di kota-kota besar Indonesia dirangkum dari laman Kementrian Agama Republik Indonesia:
Banda Aceh 18:49 WIB
Medan 18:33 WIB
Advertisement
Padang 18:21 WIB
Pekanbaru 18:18 WIB
Tanjung Pinang 18:07 WIB
Palembang 18:01 WIB
Bandung 17:49 WIB
Jakarta 17:49 WIB
Yogyakarta 17:32 WIB
Semarang 17:33 WIB
Surabaya 17:24 WIB
Pontianak 17:46 WIB
Banjarmasin 18:21 WITA
Denpasar 18:12 WITA
Makassar 17:59 WITA
Palu 18:03 WITA
Mataram 18:09 WITA
Kupang 17:37 WITA
Ambon 18:26 WIT
Sorong 18:17 WIT
Jayapura 17:37 WIT
Advertisement
Waktu yang tepat membaca doa berbuka puasa
Dalam memanjatkan doa berbuka puasa, Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa waktu yang paling tepat adalah memanjatkan doa menjelang buka puasa Ramadan.
Artinya doa yang palin mustajab adalah doa yang dipanjatkan sebelum berbuka puasa. Hal ini karena menjelang berbuka orang akan merasa butuh akan Rabb-nya.
Namun, ada pula hadis yang menjelaskan bahwa doa setelah buka puasa juga menjadi mustajab dilakukan. Hadis tersebut berbunyi:
Advertisement
“Doa (yang mustajab) adalah sebelum/menjelang berbuka yaitu ketika akan terbenam matahari. Karena saat itu terkumpul (sebab-sebab mustajabnya doa) berupa hati yang tunduk dan perasaan rendah (di hadapan Rabb) karena ia berpuasa. Semua sebab ini adalah penyebab doa dikabulkan. Adapun setelah berbuka puasa, badan sudah segar lagi dan nyaman. Bisa jadi ia lalai (akan sebab-sebab mustajab). Akan tetapi terdapat hadits yang seandainya shahih maka doa mustajab itu setelah buka puasa yaitu doa: Dzahabaz dzama’ wabtallail ‘uruq wa tsabatal ajru insyaallah. Maka doa mustajab itu setelah berbuka.”
Doa berbuka puasa
Doa menjelang buka puasa Ramadan sudah pasti diketahui banyak orang. Doa ini sudah sering diajarkan sejak kecil oleh orang tua atau guru mengaji. Doa buka puasa diucapkan saat akan membatalkan puasa ketika matahari terbenam.
Selain itu, waktu buka puasa juga ditandai dengan kumandang adzan magrib. Berikut ini adalah doa buka puasa yang sering digunakan.
Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin
Advertisement
Artinya: Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah, dan sengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmatMu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
Selain doa buka puasa di atas, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa doa buka puasa adalah sebagai berikut. Doa ini seperti yang disampaikan pada hadis, dapat dilantunkan usai berbuka puasa.
Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru insyaa-allah
Artinya: Telah hilang dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki. (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement