Sukses

Sahur Lauk Ikan Asin, Sedap tapi Bikin Mudah Haus Saat Puasa

Menu sederhana seperti nasi hangat dengan lauk ikan asin biasanya selalu mampu menerbitkan liur. Namun, sebaiknya batasi mengonsumsi ikan asin saat sahur.

Liputan6.com, Jakarta Menjelang pertengahan Ramadan biasanya nafsu makan cenderung berkurang saat sahur. Sebagian orang bahkan memilih tidak makan sahur. Padahal, melewatkan sahur berdampak buruk bagi kesehatan.

Salah satu cara menyiasati hal itu adalah dengan memilih menu yang menggugah selera. Menu sederhana seperti nasi hangat dengan lauk ikan asin biasanya selalu mampu menerbitkan liur. Namun, sebaiknya batasi mengonsumsi ikan asin saat sahur.

"Sahur pakai ikan asin itu sedap, tapi menyiksa diri," pesan dr Eni Gustina, MPH yang kini menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Kesmas Kementerian Kesehatan RI.

Tentu bukan hanya konsumsi ikan asin saja yang perlu dibatasi ketika sahur, melainkan makanan asin lainnya.

Eni menyampaikan bahwa makanan asin yang bersumber dari garam bersifat menarik cairan tubuh. Akibatnya, orang tersebut jadi sering buang air kecil kemudian jadi mudah haus.

"Kandungan garam tinggi juga bisa menarik cairan banyak sekali, sehingga sel-sel kita akan kekurangan cairan karena ditarik oleh garam tadi, lalu berisiko menjadi dehidrasi. Makanya, makan asin bikin kita jadi mudah merasa haus,'' kata Eni saat ditemui di kantor Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hindari Konsumsi Gula Berlebih

Bukan cuma mengurangi makanan asin, Eni juga mengingatkan untuk membatasi juga mengonsumsi makanan atau pun minuman manis saat sahur. Seperti garam, gula juga bersifat menarik cairan tubuh.

Pastikan juga saat sahur banyak minum air putih. Justru, saat sahur disarankan banyak minum air putih sekitar 2-4 gelas."Kalau indikator saya, bila lepas tengah hari masih bisa buang air kecil, berarti kadar air saya masih cukup,'' tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.