Sukses

Hancur Karena Gempa, Masjid At-Taqarrub Aceh Kini Bisa Untuk Salat tarawih

Perbaikan Masjid At-Taqarrub merupakan salah satu rangkaian dari upaya rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana gempa bumi yang menerjang empat kabupaten di Aceh.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya merampungkan proses pembangunan Masjid At-Taqarrub di kabupaten Pidie Jaya, Banda Aceh. Masjid tersebut sebelumnya ambruk akibat gempa dahsyat berkekuatan 6,5 skala richter pada 7 Desember 2016.

Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan, setelah diperbaiki, kini masjid tersebut sudah dapat digunakan masyarakat untuk menjalankan ibadah tarawih. Pihaknya menghabiskan anggaran sebesar Rp.30,9 miliar untuk kembali mendirikan bangunan masjid tersebut. Pembangunannya sendiri dimulai  sejak September 2017 dan diagendakan sepenuhnya rampung pada Juli 2018.

"Secara konstruksi, (progres pembangunan) sudah 95,25 persen. Bangunan masjid telah rampung, tinggal menara dan lanskap di sekeliling masjid. Jika tidak ada halangan, pertengahan Juli rampung," ujar Hartoyo di Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018.

Perbaikan Masjid At-Taqarrub merupakan salah satu rangkaian dari upaya rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana gempa bumi di empat kabupaten di Aceh, salah satunya adalah Pidie Jaya.

Pemerintah bergerak cepat dengan menginisiasikan paket rekonstruksi sarana dan prasarana yang terdiri dari 13 bangunan diantaranya seperti pembangunan Sekolah Dasar Permanen (100% rampung) STAI Al Azziziyah (85,05% rampung), pasar Ule Glee (91,75% rampung), dan RSUD Pidie Jaya (66,92% rampung).

Ditjen Cipta Karya menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor dan PT Virama Karya sebagai konsultan Design and Build.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bangkitkan Perekonomian

Hartoyo menambahkan  menambahkan, dengan telah direkonstruksinya sejumlah sarana dan prasarana di Pidie Jaya, diharapkan roda perekonomian, aktivitas peribadatan, dan belajar-mengajar di daerah yang dikenal sebagai salah satu penghasil cokelat terbaik di Indonesia ini akan dapat kembali bergulir.

"Apalagi bertepatan dengan bulan suci Ramadan, diharapkan masyarakat dapat beribadah dengan lebih khusyuk, tenang dan nyaman di masjid yang telah direstorasi ini," pungkas Hartoyo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.