Sukses

3 Tanda Kamu Butuh Buka Puasa dengan Karbohidrat Lebih Banyak

Makan berbuka puasa memang tak boleh berlebihan, terutama asupan karbohidrat seperti nasi, roti, gula dan berbagai makanan bertepung. Namun, ada kalanya puasa membuatmu justru butuh lebih banyak karbohidrat.

Liputan6.com, Jakarta Makan berbuka puasa memang tidak boleh berlebihan, terutama asupan karbohidrat seperti nasi, roti, gula, dan berbagai makanan bertepung. Namun, ada kalanya puasa membuatmu justru butuh lebih banyak karbohidrat. Jiak demikian, ini tanda yang bisa kamu lihat jika tubuhmu memang butuh lebih banyak karbohidrat.

1. Kelelahan

Jika kamu merasa mudah lelah, bahkan jika tidak banyak melakukan aktivitas fisik yang berat saat puasa, waspadai. Karbohidrat menjadi sumber makanan yang paling mudah diubah jadi energi. Ketika kamu mudah lelah, ini tanda bahwa tubuhmu kurang karbohidrat.

2. Pusing

Pusing timbul bisa karena tubuh dehidrasi, mengalami penurunan kadar gula darah dan tekanan darah. Gula termasuk karbohidrat yang dibutuhkan tubuh. Ketika tidak ada gula, tubuh akan membakar lemak jadi energi dan memproduksi molekul bernama keton. Ketika kamu pipis, molekul itu akan keluar bersama sodium dan menyebabkan dehidrasi.

3. Pilek/Flu

Jika kamu gampang demam lalu mengalami flu, berarti imunitas tubuh menurun. menurunnya antibodi bisa disebabkan kurangnya karbohidrat yang diubah jadi energi untuk mempertahankan imunitas terhadap penyakit. Makanan seperti ubi, madu, dan buah-buahan manis bisa meningkatkan energi dan menguatkan kekebalan tubuh.

Jadi, jika puasa kok malah mengalami tiga gejala kesehatan seperti di atas, bisa jadi kamu butuh buka puasa dan sahur dengan lebih banyak karbohidrat, Ladies. Tapi ketahui pula batasannya ya, agar konsumsinya tidak berlebihan dan justru membuatmu gemuk.

Sumber: Vemale

Reporter: Febi Anindyakirana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini