Sukses

Prabowo: Kalau Kelebihan Stok, Kenapa Harus Impor?

Menurut Prabowo, devisa tersebut hendaknya dapat dihemat dengan digulirkan kepada mereka yang membutuhkan.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengungkapkan ada perbedaan pandangan terkait strategi falsafah ekonomi dengan calon petahana Jokowi. Dia mengungkapkan, ke depan pihaknya akan membuat produsen Indonesia lebih berdaya.

"Masalahnya strategi falsafah ekonomi kita berbeda. Berdayakan produsen kita sendiri. Kalau kita kelebihan stok kenapa harus impor? Itu jadi masalah," kata Prabowo dalam debat kedua capres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Menurut Prabowo, devisa tersebut hendaknya dapat dihemat dengan digulirkan kepada mereka yang membutuhkan. "Kita bantu benih, pupuk, sampai ke petani. Falsafah kita berbeda. Kami berkeinginan ekonomi untuk rakyat, bukan rakyat untuk ekonomi," kata dia.

Prabowo menyatakan hal itu dapat dilihat di sejumlah daerah. Para petani menjerit saat hasil panennya diguyur oleh barang impor.

"Ini kita lihat di mana-mana. Ini yang diminta petani. Jangan impor saat kita panen. Mungkin Mendag Bapak tidak melaporkan ke bapak," ujar dia.

"Dulu tidak boleh impor. Sekarang sebulan sebelum panen dan dua bulan setelah panen. Ini jadi masalah di bawah dikeluhkan petani di mana-mana masalah mendasar. Kita harus benar-benar berdiri di atas kaki sendiri," ujar Prabowo

Debat capres 2019 kembali digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Debat kedua ini akan disiarkan Liputan6.com secara live streaming pada Minggu 17 Februari 2019 di tautan ini.

Debat kedua yang hanya akan dijalani para capres ini, KPU akan memperbanyak interaksi antarkandidat. Debat kedua capres kali ini dibagi dalam enam segmen. 

Pertama berupa penyampaian visi-misi, segmen kedua dan ketiga berupa pertanyaan dari tim panelis. Kemudian, segmen keempat berupa debat eksploratif dengan pemantik diskusi berupa tayangan video singkat yang disiapkan tim panelis.

Pada segmen kelima, kedua capres saling mengajukan pertanyaan bebas dan segmen keenam pernyataan penutup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini