Sukses

Soal Kisi-Kisi Debat Pilpres, KPU Diminta Lebih Peduli Kepentingan Publik

Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memberikan kisi-kisi pertanyaan sebelum debat Capres Cawapres 2019 menjadi polemik.

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memberikan kisi-kisi pertanyaan sebelum debat Capres Cawapres 2019 menjadi polemik. Bocoran pertanyaan dianggap menghilangkan tujuan debat.

Mantan komisioner KPUD DKI Jakarta, Dahlia Umar menilai, sikap KPU cenderung abai kepentingan publik justru cenderung dengan peserta debat, dua pasangan calon. Padahal, kata Dahlia, esensi debat adalah originalitas gagasan, visi, dan misi para calon. 

Adanya kisi-kisi pertanyaan debat capres cawapres, membuat masyarakat tidak dapat melihat "wajah" asli dari pasangan calon.

"Kerahasiaan itu menjaga integritas debat. Itu sebenarnya tujuan debat kalau calon tidak bisa menjawab ya itu lah apa adanya. Bagaimana dia merespon dan menjawab pertanyaan kemampuan kompetensi pengelolaan emosi saat dia mendapat kritik," ujar Dahlia dalam satu acara diskusi, Jakarta Barat, Kamis 10 Januari 2019.

Jika KPU bersikap tegas menentukan alur metode debat, lanjut dia, tidak ada hal-hal yang dapat dijadikan komoditi politik. 

Dia mencontohkan gagalnya penyampaian visi misi yang sejatinya diselenggarakan pada Rabu 9 Januari 2019 akibat "campur tangan" tim calon.

"Harusnya KPU langsung saja visi misi penyampaiannya begini siapa yang membacakan. Namun diserahkan ke peserta tapi ada perbedaan nah perbedaan itu tidak ketemu kemudian calon lah yang memutuskan," kata Dahlia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Berpengaruh Besar

Kendati demikian, Direktur Program Populi Center Usep Saeful Ahyar menilai, kisi-kisi debat capres cawapres tidak berpengaruh besar pada tahapan Pilpres yang berlangsung pada 17 Januari 2019 tersebut.

Sebelum adanya pemberian kisi-kisi tersebut, kata dia, pasangan calon sudah bisa menebak arah pertanyaan yang akan disasar oleh lawan. 

Format debat yang akan digelar perdana 17 Januari itu juga dinilai Usep tidak memiliki efek besar bagi loyal voters. 

"Substansi sebagus apapun tidak membuka pikirannya menjadi rasional, tetap akan mempertahankan argumen. Jadi pihak lawan pokoknya salah aja," kata Usep.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.