Sukses

Agus Yudhoyono: Koalisi Cikeas Tak Bahas Pecah Dukungan PPP

PPP kubu Djan Faridz akan mendeklarasikan dukungannya ke Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Agus menilai hal itu tak mempengaruhi koalisi.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz akan mendeklarasikan dukungannya kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Sementara, PPP kubu Romahurmuziy atau Romy menjagokan Agus Hirmurti Yudhoyono dalam perhelatan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, bakal calon Koalisi Cikeas itu mengaku tidak gentar. Perpecahan di internal PPP, kata Agus, tidak akan mengganggu jalannya roda koalisi.

"Itu adalah urusannya internal (PPP). Saya tidak akan terganggu, kami jalan seperti biasanya," ungkap Agus saat konferensi pers dukungan Barisan Teman Agus Sylvi (BATAS) di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu 16 Oktober 2016.

Menurut dia, perpecahan dukungan PPP bahkan tidak pernah dibahas di internal tim pemenangannya yang terdiri dari Partai Demokrat, PAN, dan PKB. Anak sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini percaya diri perpecahan di PPP tidak akan menggagalkan dirinya maju sebagai calon kepala daerah di Ibu Kota.

"Kami internal (tim pemenangan Agus-Sylvi) tidak pernah bahas. Sama sekali tidak terganggu," pungkas Agus.

Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz siap mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah, menyatakan segera memanggil Abraham Lunggana alias Lulung, usai deklarasi Ahok-Djarot dilakukan. Pemanggilan ini dilakukan untuk menyamakan arah dukungan.

"Nanti kita deklarasi dulu. Setelah kita deklarasi, baru kita panggil. Kita akan rapatkan barisan," tutur Dimyati.

Menurut dia, PPP kubu Djan Faridz sudah solid dan satu suara mengusung sang gubernur petahana, meski berseberangan dengan PPP kubu Romahurmuziy dalam Pilkada 2017. "Kita sudah siap semua beri dukungan kepada Ahok-Djarot," tukas Dimyati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.