Acara yang digelar sebagai peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) dan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) tersebut menyuarakan desakan kepada pemerintah serta aparat hukum dalam penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain hiburan musik, terdapat juga pameran yang menampilkan wajah-wajah korban hilang Era Orba dan Foto Aksi Mahasiswa pejuang reformasi sebagai cerminan bahwa kasus HAM di Indonesia masih banyak yang belum selesai. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Panggung Rakyat 'Bongkar' diikuti puluhan seniman, budayawan, dan aktivis. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Acara diisi dengan orasi beberapa tokoh seperti aktivis HAM Usman Hamid, budayawan Goenawan Mohamad, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, seniman Inayah Wahid, mantan petinggi KPK Laode Muhammad Syarif, hingga ekonom Faisal Basri serta Rhenald Kasali. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain orasi, acara juga diisi musisi tenar seperti Kotak, PAS Band, The Black Stones Band, Anto Baret & Andi Malewa, Iwa K, Young Lex & Friends, Tony Q, Marjinal, Endank Soekamti, Jamrud dan Horja Bius. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketua panitia Panggung Rakyat Raiden Soedjono dalam keterangan persnya menyebut kegiatan bertema 'Bongkar' dibuat demi mengingatkan tentang bahaya korupsi dan cara menyelesaikan kasus rasuah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Raiden Soedjono, Panggung Rakyat tidak dibuat demi kepentingan politik praktis menyambut Pilpres 2024 RI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Acara tersebut tidak terkait dengan pilpres, melainkan upaya untuk mengingatkan para calon pemimpin bangsa, agar menempatkan agenda pemberantasan korupsi dan penegakan HAM masuk dalam agenda prioritasnya," kata dia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Raiden Soedjono menambahkan, panitia acara tidak memungut biaya bagi warga yang ingin hadir terlibat dalam Panggung Rakyat untuk menguatkan semangat antikorupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)