Kapal perang yang juga berfungsi sebagai rumah sakit bantu itu berlayar dari Surabaya, Jawa Timur, dan telah dicat putih sebagaimana telah diatur dalam ketentuan internasional, yaitu Konvensi Jenewa dan San Remo Manual. (merdeka.com/Imam Buhori)

Konvensi tersebut mengatur bahwa kapal rumah sakit untuk misi kemanusiaan harus dicat warna putih agar tidak menjadi sasaran tembak mereka yang berperang. (merdeka.com/Imam Buhori)

KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 mengangkut bantuan dan persiapan pelayanan kesehatan untuk rakyat Palestina di Gaza yang di himpun TNI AL sejak sebulan lalu. (merdeka.com/Imam Buhori)

KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 tinggal menunggu izin dari Kementerian Luar Negeri yang berhubungan dengan pihak pemerintah Mesir dengan tujuan kemanusian. (merdeka.com/Imam Buhori)

Dari Koarmada II Surabaya, KRI dr. Radjiman Widyodiningrat-992 membawa bantuan kemanusiaan sebanyak 80 truk dari berbagai instansi pemerintah maupun masyarakat Indonesia yang peduli akan kondisi masyarakat korban perang Gaza di Palestina. (merdeka.com/Imam Buhori)

Setibanya di Mako Kolinlamil Jakarta Utara, rencananya kapal rumah sakit TNI AL ini akan kembali mengangkut bahan bantuan yang sebelumnya sudah dikumpulkan di Markas Kolinlamil, Jakarta Utara. (merdeka.com/Imam Buhori)

Untuk diketahui, sejak bulan lalu TNI AL membangun posko penerimaan bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Posko bantuan kemanusiaan itu dipusatkan di Markas Koarmada II Surabaya dan Mako Kolinlamil, Jakarta Utara. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan, kapal bantu rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 sebelum berangkat ke Palestina telah menjalani pengecatan warna putih dan pemeriksaan propeller di galangan kapal PT PAL Indonesia. (merdeka.com/Imam Buhori)