Sukses

Pianis Prancis Colette Maze, lahir pada Juni 1914, berpose saat sesi foto di Paris pada 24 Maret 2023. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)
1/6

Pianis Prancis Colette Maze, lahir pada Juni 1914, berpose saat sesi foto di Paris pada 24 Maret 2023. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)

Selengkapnya
Colette Maze telah bermain piano selama lebih dari satu abad, dan masih memiliki ribuan penggemar di media sosial. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)
1/6

Colette Maze telah bermain piano selama lebih dari satu abad, dan masih memiliki ribuan penggemar di media sosial. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)

Selengkapnya
Lahir pada Juni 1914, sebelum pecahnya Perang Dunia I dan ketika salah satu komponis favoritnya, Claude Debussy, masih hidup, pianis asal Prancis ini berlatih empat jam sehari dan akan segera merilis album ketujuhnya, "108 Years of Piano". (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)
1/6

Lahir pada Juni 1914, sebelum pecahnya Perang Dunia I dan ketika salah satu komponis favoritnya, Claude Debussy, masih hidup, pianis asal Prancis ini berlatih empat jam sehari dan akan segera merilis album ketujuhnya, "108 Years of Piano". (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)

Selengkapnya
Dari apartemennya yang menghadap ke sungai Seine di Paris, Maze bergerak dengan hati-hati di antara tiga piano di ruang tamunya, namun tetap memiliki semangat muda. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)
1/6

Dari apartemennya yang menghadap ke sungai Seine di Paris, Maze bergerak dengan hati-hati di antara tiga piano di ruang tamunya, namun tetap memiliki semangat muda. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)

Selengkapnya
Maze adalah seorang guru piano di sebagian besar hidupnya, dan baru setelah menginjak usia 100 tahun ia mulai membangun basis penggemar yang signifikan - melalui halaman Facebook-nya. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)
1/6

Maze adalah seorang guru piano di sebagian besar hidupnya, dan baru setelah menginjak usia 100 tahun ia mulai membangun basis penggemar yang signifikan - melalui halaman Facebook-nya. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)

Selengkapnya
Maze mulai bermain piano pada usia lima tahun, dan meskipun orang tuanya tidak setuju, ia berhasil mendapatkan tempat di Ecole Normale de Musique de Paris dengan para pengajar, termasuk Alfred Cortot yang terkenal. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)
1/6

Maze mulai bermain piano pada usia lima tahun, dan meskipun orang tuanya tidak setuju, ia berhasil mendapatkan tempat di Ecole Normale de Musique de Paris dengan para pengajar, termasuk Alfred Cortot yang terkenal. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)

Selengkapnya
Pianis Prancis Colette Maze, lahir pada Juni 1914, berpose saat sesi foto di Paris pada 24 Maret 2023. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)
Colette Maze telah bermain piano selama lebih dari satu abad, dan masih memiliki ribuan penggemar di media sosial. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)
Lahir pada Juni 1914, sebelum pecahnya Perang Dunia I dan ketika salah satu komponis favoritnya, Claude Debussy, masih hidup, pianis asal Prancis ini berlatih empat jam sehari dan akan segera merilis album ketujuhnya, "108 Years of Piano". (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)
Dari apartemennya yang menghadap ke sungai Seine di Paris, Maze bergerak dengan hati-hati di antara tiga piano di ruang tamunya, namun tetap memiliki semangat muda. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)
Maze adalah seorang guru piano di sebagian besar hidupnya, dan baru setelah menginjak usia 100 tahun ia mulai membangun basis penggemar yang signifikan - melalui halaman Facebook-nya. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)
Maze mulai bermain piano pada usia lima tahun, dan meskipun orang tuanya tidak setuju, ia berhasil mendapatkan tempat di Ecole Normale de Musique de Paris dengan para pengajar, termasuk Alfred Cortot yang terkenal. (Stéphane DE SAKUTIN / AFP)

Bertemu dengan Pianis yang Telah Bermain Selama Lebih dari 100 Tahun

Colette Maze yang berusia 108 tahun baru saja akan merilis album ketujuhnya, '108 Years of Piano'. Pianis Prancis Colette Maze, lahir pada Juni 1914, berlatih empat jam sehari dan memiliki ribuan penggemar di media sosial.
Photographer:
Arny Christika Putri

Foto Terkini

Warga membawa sampah daur ulang melewati lokasi longsor Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang menimbun Kali Pesanggrahan di Depok, Jawa Barat, Selasa (30/4/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)7
News
Sampah TPA Cipayung Longsor ke Kali Pesanggrahan, Jalan dan Rumah Warga Terisolir
Longsornya sampah di TPA Cipayung yang menutupi sebagian aliran Kali Pesanggrahan berdampak pada terisolirnya jalan dan beberapa rumah warga di Kampung Bulak Barat RT 04 RW 08 Kelurahan Cipayung, Depok. Kondisi ini sudah berlangsung sekitar empat bulan. Longsor sudah terjadi lebih dari setahun akibat TPA Cipayung kelebihan beban.
Seorang anak berjalan melewati area yang tersapu air setelah bendungan jebol di Desa Kamuchiri Mai Mahiu, Kabupaten Nakuru, Kenya, Senin 29 April 2024. (AP Photo/Patrick Ngugi)7
Global
Kondisi Kenya Pasca-Terjangan Banjir Bandang
Bendungan Kijabe Lama yang terletak di daerah Mai Mahiu di Great Rift Valley runtuh dan menyebabkan terjadi banjir bandang. Kementerian Dalam Negeri Kenya mengatakan sedikitnya 45 orang tewas dan puluhan lainnya hilang setelah sebuah bendungan jebol akibat hujan deras. Banjir bandang dan tanah longsor menyapu rumah-rumah warga dan memutus sejumlah jalan utama di Kenya.
Dalam foto yang dirilis oleh Istana Kepresidenan Indonesia ini terlihat CEO Microsoft Satya Nadella (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah pertemuan di Istana Merdeka di Jakarta, Selasa, 30 April 2024. (Vico /Istana Kepresidenan Indonesia via AP)4
Bisnis
Bahas Investasi, CEO Microsoft Satya Nadella Temui Presiden Jokowi
Microsoft berencana menginvestasikan 1,7 miliar dolar AS selama empat tahun ke depan. Investasi tersebut untuk infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Menurut CEO Microsoft Satya Nadella, investasi ini merupakan terbesar dalam 29 tahun sejarah Microsoft di Indonesia.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved