Sukses

Sri Rossyati memberikan materi pengajaran kepada siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah Darurat Kartini didirikan pada tahun 1990 an oleh dua wanita kembar asal Yogyakarta, Sri Rossyati dan Sri Irianingsih. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/10

Sri Rossyati memberikan materi pengajaran kepada siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah Darurat Kartini didirikan pada tahun 1990 an oleh dua wanita kembar asal Yogyakarta, Sri Rossyati dan Sri Irianingsih. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Sri Irianingsih saat mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih mengaku ini berawal dari keprihatinan membantu anak-anak kurang mampu untuk bersekolah karena terganjal permasalahan administratif. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/10

Sri Irianingsih saat mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih mengaku ini berawal dari keprihatinan membantu anak-anak kurang mampu untuk bersekolah karena terganjal permasalahan administratif. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
<p>Sri Irianingsih (kiri) dan Sri Rossyati (kanan) saat mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah dengan bangunan semi permanen dan berada di kolong tol ini memberikan pendidikan gratis mulai dari Paud, TK, SD, SMP, dan SMA. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)</p>
1/10

Sri Irianingsih (kiri) dan Sri Rossyati (kanan) saat mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah dengan bangunan semi permanen dan berada di kolong tol ini memberikan pendidikan gratis mulai dari Paud, TK, SD, SMP, dan SMA. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Sri Irianingsih (depan) dan Sri Rossyati (belakang) saat mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Kini, tercatat ada 300 peserta didik mengikuti kegiatan di sekolah sejak pukul 07.00 hingga 12.00 WIB setiap Senin sampai Jumat. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/10

Sri Irianingsih (depan) dan Sri Rossyati (belakang) saat mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Kini, tercatat ada 300 peserta didik mengikuti kegiatan di sekolah sejak pukul 07.00 hingga 12.00 WIB setiap Senin sampai Jumat. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Sri Irianingsih memberikan materi pengajaran di Sekolah Darurat Kartini, kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih berharap mampu terus memberikan pendidikan berkualitas yang bisa merubah masa depan anak-anak menjadi lebih baik. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/10

Sri Irianingsih memberikan materi pengajaran di Sekolah Darurat Kartini, kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih berharap mampu terus memberikan pendidikan berkualitas yang bisa merubah masa depan anak-anak menjadi lebih baik. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Sri Rossyati memberikan materi pengajaran kepada siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah Darurat Kartini didirikan pada tahun 1990 an oleh dua wanita kembar asal Yogyakarta, Sri Rossyati dan Sri Irianingsih. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/10

Sri Rossyati memberikan materi pengajaran kepada siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah Darurat Kartini didirikan pada tahun 1990 an oleh dua wanita kembar asal Yogyakarta, Sri Rossyati dan Sri Irianingsih. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Sri Irianingsih mengajar siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih mengaku ini berawal dari keprihatinan membantu anak-anak kurang mampu untuk bersekolah karena terganjal masalah administratif. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/10

Sri Irianingsih mengajar siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih mengaku ini berawal dari keprihatinan membantu anak-anak kurang mampu untuk bersekolah karena terganjal masalah administratif. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Proses belajar mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah dengan bangunan semi permanen dan berada di kolong tol ini memberikan pendidikan gratis mulai dari Paud, TK, SD, SMP, dan SMA. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/10

Proses belajar mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah dengan bangunan semi permanen dan berada di kolong tol ini memberikan pendidikan gratis mulai dari Paud, TK, SD, SMP, dan SMA. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Sri Irianingsih (kanan) dan Sri Rossyati (kiri) saat mengajar siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Kini, tercatat ada 300 peserta didik mengikuti kegiatan di sekolah sejak pukul 07.00 hingga 12.00 WIB setiap Senin-Jumat. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/10

Sri Irianingsih (kanan) dan Sri Rossyati (kiri) saat mengajar siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Kini, tercatat ada 300 peserta didik mengikuti kegiatan di sekolah sejak pukul 07.00 hingga 12.00 WIB setiap Senin-Jumat. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Sri Irianingsih (kanan) dan Sri Rossyati (kiri) berpose saat mengajar siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih berharap mampu memberikan pendidikan berkualitas agar anak-anak menjadi lebih baik. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/10

Sri Irianingsih (kanan) dan Sri Rossyati (kiri) berpose saat mengajar siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih berharap mampu memberikan pendidikan berkualitas agar anak-anak menjadi lebih baik. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Sri Rossyati memberikan materi pengajaran kepada siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah Darurat Kartini didirikan pada tahun 1990 an oleh dua wanita kembar asal Yogyakarta, Sri Rossyati dan Sri Irianingsih. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Sri Irianingsih saat mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih mengaku ini berawal dari keprihatinan membantu anak-anak kurang mampu untuk bersekolah karena terganjal permasalahan administratif. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
<p>Sri Irianingsih (kiri) dan Sri Rossyati (kanan) saat mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah dengan bangunan semi permanen dan berada di kolong tol ini memberikan pendidikan gratis mulai dari Paud, TK, SD, SMP, dan SMA. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)</p>
Sri Irianingsih (depan) dan Sri Rossyati (belakang) saat mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Kini, tercatat ada 300 peserta didik mengikuti kegiatan di sekolah sejak pukul 07.00 hingga 12.00 WIB setiap Senin sampai Jumat. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Sri Irianingsih memberikan materi pengajaran di Sekolah Darurat Kartini, kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih berharap mampu terus memberikan pendidikan berkualitas yang bisa merubah masa depan anak-anak menjadi lebih baik. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Sri Rossyati memberikan materi pengajaran kepada siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah Darurat Kartini didirikan pada tahun 1990 an oleh dua wanita kembar asal Yogyakarta, Sri Rossyati dan Sri Irianingsih. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Sri Irianingsih mengajar siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih mengaku ini berawal dari keprihatinan membantu anak-anak kurang mampu untuk bersekolah karena terganjal masalah administratif. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Proses belajar mengajar di Sekolah Darurat Kartini, Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sekolah dengan bangunan semi permanen dan berada di kolong tol ini memberikan pendidikan gratis mulai dari Paud, TK, SD, SMP, dan SMA. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Sri Irianingsih (kanan) dan Sri Rossyati (kiri) saat mengajar siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Kini, tercatat ada 300 peserta didik mengikuti kegiatan di sekolah sejak pukul 07.00 hingga 12.00 WIB setiap Senin-Jumat. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Sri Irianingsih (kanan) dan Sri Rossyati (kiri) berpose saat mengajar siswa Sekolah Darurat Kartini di kawasan Lodan, Jakarta Utara, Senin (25/11/2019). Sri Rossyati dan Sri Irianingsih berharap mampu memberikan pendidikan berkualitas agar anak-anak menjadi lebih baik. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

FOTO: Semangat Guru Kembar Mencerdaskan Anak-Anak Miskin Ibu Kota

Dua wanita kembar asal Yogyakarta, Sri Rossyati dan Sri Irianingsih, mendirikan Sekolah Darurat Kartini untuk membantu anak-anak kurang mampu yang terganjal masalah ekonomi maupun administrasi.
Photographer:
Merdeka.com

Foto Terkini

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved