Sukses

Aktivitas nelayan di perairan yang dahulu merupakan permukiman warga Kampung Beting di Bekasi dan titik awal terjadinya abrasi. Satu dekade abrasi telah meneggelamkan permukiman yang kini berubah menjadi lautan dan menggeser penduduk ke tempat yang lebih tinggi. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Aktivitas nelayan di perairan yang dahulu merupakan permukiman warga Kampung Beting di Bekasi dan titik awal terjadinya abrasi. Satu dekade abrasi telah meneggelamkan permukiman yang kini berubah menjadi lautan dan menggeser penduduk ke tempat yang lebih tinggi. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Bencana abrasi yang terjadi sejak 2008 semakin pahit dirasakan oleh warga Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, dan kini sebagian warga satu per satu terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena bangunan rumah rusak dan rapuh oleh air laut. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Bencana abrasi yang terjadi sejak 2008 semakin pahit dirasakan oleh warga Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, dan kini sebagian warga satu per satu terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena bangunan rumah rusak dan rapuh oleh air laut. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Anak-anak berada di dalam masjid dengan kondisi halaman yang penuh endapan lumpur di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Anak-anak berada di dalam masjid dengan kondisi halaman yang penuh endapan lumpur di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Seorang anak berada di depan gedung sekolah dasar yang rusak akibat abrasi di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Seorang anak berada di depan gedung sekolah dasar yang rusak akibat abrasi di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Anak-anak bermain di depan salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Anak-anak bermain di depan salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Darmin berjalan di atas reruntuhan bangunan rumahnya yang roboh akibat abrasi. Pria 75 tahun itu ialah satu dari puluhan warga di Kampung Beting yang rumahnya rusak hingga roboh akibat tak kuat menahan gelombang air laut yang kerap terjadi. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Darmin berjalan di atas reruntuhan bangunan rumahnya yang roboh akibat abrasi. Pria 75 tahun itu ialah satu dari puluhan warga di Kampung Beting yang rumahnya rusak hingga roboh akibat tak kuat menahan gelombang air laut yang kerap terjadi. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Kondisi salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Kondisi salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Anak-anak bermain di depan salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Anak-anak bermain di depan salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Kondisi tempat pemakaman umum yang hampir tenggelam oleh endapan lumpur. Kini sebagian warga satu per satu terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena bangunan rumah rusak dan rapuh oleh air laut. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Kondisi tempat pemakaman umum yang hampir tenggelam oleh endapan lumpur. Kini sebagian warga satu per satu terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena bangunan rumah rusak dan rapuh oleh air laut. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Sebagian warga tetap bertahan meski rumah mereka sudah tidak layak huni karena bingung harus pindah ke mana lagi. Saat ini di Kampung Beting banyak dijumpai rumah-rumah rusak tak berpenghuni serta sarana umum seperti masjid dan dua gedung sekolah dasar rusak dan kotor. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Sebagian warga tetap bertahan meski rumah mereka sudah tidak layak huni karena bingung harus pindah ke mana lagi. Saat ini di Kampung Beting banyak dijumpai rumah-rumah rusak tak berpenghuni serta sarana umum seperti masjid dan dua gedung sekolah dasar rusak dan kotor. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Warga melintasi rumah rusak yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting. Kini warga hanya bisa pasrah dengan kelanjutan dampak abrasi yang akan terjadi dan berharap pemerintah Kabupaten Bekasi sadar dan segera mengatasi langgengnya abrasi di pesisir utara Bekasi itu. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Warga melintasi rumah rusak yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting. Kini warga hanya bisa pasrah dengan kelanjutan dampak abrasi yang akan terjadi dan berharap pemerintah Kabupaten Bekasi sadar dan segera mengatasi langgengnya abrasi di pesisir utara Bekasi itu. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Foto Presiden Joko Widodo atau Jokowi berada di atas tumpukkan batu di halaman SDN Pantai Bahagia 04, Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Foto Presiden Joko Widodo atau Jokowi berada di atas tumpukkan batu di halaman SDN Pantai Bahagia 04, Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Warga Muara Beting menggunakan perahu tradisional dalam beraktivitas. Saat ini di Kampung Beting banyak dijumpai rumah-rumah rusak tak berpenghuni serta sarana umum seperti masjid dan dua gedung sekolah dasar rusak dan kotor. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/13

Warga Muara Beting menggunakan perahu tradisional dalam beraktivitas. Saat ini di Kampung Beting banyak dijumpai rumah-rumah rusak tak berpenghuni serta sarana umum seperti masjid dan dua gedung sekolah dasar rusak dan kotor. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Aktivitas nelayan di perairan yang dahulu merupakan permukiman warga Kampung Beting di Bekasi dan titik awal terjadinya abrasi. Satu dekade abrasi telah meneggelamkan permukiman yang kini berubah menjadi lautan dan menggeser penduduk ke tempat yang lebih tinggi. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Bencana abrasi yang terjadi sejak 2008 semakin pahit dirasakan oleh warga Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, dan kini sebagian warga satu per satu terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena bangunan rumah rusak dan rapuh oleh air laut. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Anak-anak berada di dalam masjid dengan kondisi halaman yang penuh endapan lumpur di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Seorang anak berada di depan gedung sekolah dasar yang rusak akibat abrasi di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Anak-anak bermain di depan salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Darmin berjalan di atas reruntuhan bangunan rumahnya yang roboh akibat abrasi. Pria 75 tahun itu ialah satu dari puluhan warga di Kampung Beting yang rumahnya rusak hingga roboh akibat tak kuat menahan gelombang air laut yang kerap terjadi. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Kondisi salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Anak-anak bermain di depan salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Kondisi tempat pemakaman umum yang hampir tenggelam oleh endapan lumpur. Kini sebagian warga satu per satu terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena bangunan rumah rusak dan rapuh oleh air laut. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Sebagian warga tetap bertahan meski rumah mereka sudah tidak layak huni karena bingung harus pindah ke mana lagi. Saat ini di Kampung Beting banyak dijumpai rumah-rumah rusak tak berpenghuni serta sarana umum seperti masjid dan dua gedung sekolah dasar rusak dan kotor. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Warga melintasi rumah rusak yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting. Kini warga hanya bisa pasrah dengan kelanjutan dampak abrasi yang akan terjadi dan berharap pemerintah Kabupaten Bekasi sadar dan segera mengatasi langgengnya abrasi di pesisir utara Bekasi itu. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Foto Presiden Joko Widodo atau Jokowi berada di atas tumpukkan batu di halaman SDN Pantai Bahagia 04, Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 28 Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Warga Muara Beting menggunakan perahu tradisional dalam beraktivitas. Saat ini di Kampung Beting banyak dijumpai rumah-rumah rusak tak berpenghuni serta sarana umum seperti masjid dan dua gedung sekolah dasar rusak dan kotor. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

FOTO: Kampung Beting yang Perlahan Lenyap Akibat Abrasi

Puluhan rumah telah ditinggalkan oleh pemiliknya semenjak abrasi menghantui permukiman warga Kampung Beting.
Editor:
Arny Christika Putri
Photographer:
Merdeka.com

Foto Terkini

Para Bhikkhu atau Biksu saat tiba di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (14/5/2024). (Liputan6com/Herman Zakharia)5
Foto
Sambut Tri Suci Waisak 2568 BE, 40 Biksu Lakukan Thudong ke Candi Borobudur
Sebanyak 40 Bhikkhu atau Biksu akan memulai perjalanan Thudong dari Taman Mini Indonesia Indah menuju Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah. Perjalanan ini untuk menyambut perayaan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE. Thudong merupakan perjalanan spiritual yang dilakukan oleh para bhante atau biksu dengan berjalan kaki sepanjang ribuan kilometer.
Komisi Pemberantasan Korupsi menyita satu unit mobil merk Mercedes Benz Sprinter 315 CD warna hitam beserta satu kunci remote mobil terkait dengan penanganan kasus dugaan pencucian uang mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (14/5/2024. (merdeka.com/Arie Basuki)5
News
Sempat Disembunyikan, KPK Sita Mobil Mercedes Benz Sprinter SYL
Komisi Pemberantasan Korupsi menyita satu unit mobil merk Mercedes Benz Sprinter 315 CD warna hitam beserta satu kunci remote mobil terkait dengan penanganan kasus dugaan pencucian uang mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Penyitaan tersebut dilakukan pada Senin (13/5/2024). Sebelumnya, KPK menduga kendaraan mewah tersebut disembunyikan di wilayah Kelurahan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dalam momen wisudanya, artis berusia 25 tahun ini tampil cantik dengan kebaya warna biru. Kebahagiaan terpancar jelas karena kerja kerasnya selama 4 tahun kini terbayar dengan gelar yang resmi disandangnya. Tidak mudah untuk kuliah sembari mengurus anak, Rezca Syam suami Ina Marika ungkap bangga atas pencapaian sang istri lewat tulisan di laman Instagramnya. (Liputan6.com/IG/@ina.marika)4
Hot
Potret Wisuda Artis FTV Ina Marika, Raih Gelar Sarjana ketika Sudah Jadi Ibu
Ina Marika resmi wisuda pada 10 Mei 2024 lalu. Momen wisuda artis FTV ini didampingi oleh suami dan buah hati. Berhasil selesaikan pendidikan sembari mengurus buah hati, artis dengan nama lengkap Ina Marika Zuly ini banjir pujian. Dalam keterangan unggahannya, Ina menuliskan cerita perjalanannya dari awal kuliah hingga selesaikan studi dalam waktu normal yakni 4 tahun.
Sejumlah kendaraan melintas di tol dalam kota Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (14/5/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)6
News
Wacana Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta Kembali Diperbincangkan
Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Pengesahan ini mencakup pemberian kewenangan khusus pada penyelenggaraan Daerah Khusus Jakarta. Salah satunya, dalam UU UU No 2 Tahun 2024 pasal 24 ayat 2 huruf g, disebutkan, ada kewenangan untuk melakukan pembatasan usia dan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor perseorangan.
Tersangka korupsi di Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono (mengenakan rompi oranye) usai menjadi saksi Dewas KPK dalam kasus dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Nurul Ghufron, Jakarta, Selasa, (14/5/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)5
News
Tersangka korupsi di Kementan Jadi Saksi Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron
Kasdi Subagyono menjadi saksi terkait dugaan pelanggaran etik penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam kasus korupsi di Kementerian Pertanian. Saat berkomunikasi dengan Nurul Ghufron pada 14 Maret 2022 lalu, Kasdi Subagyono masih menjabat sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Pertanian. Saat ini, Kasdi Subagyono merupakan salah satu tersangka korupsi di Kementerian Pertanian.
Foto yang diambil dari pesawat tanpa awak (drone) menunjukkan kerusakan di sebuah desa yang terkena dampak banjir bandang di Agam, Sumatera Barat, Indonesia, Selasa, 14 Mei 2024. (AP Photo/Sutan Malik Kayo)6
News
Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Terus Dilakukan
Hingga Selasa (14/5/2024) tim penyelamat terus mencari sejumlah korban yang masih dinyatakan hilang. Pencarian korban dilakukan di sekitar sungai dan reruntuhan bangunan yang ada di desa-desa terdampak banjir bandang yang menghantam beberapa wilayah di sekitar Gunung Marapi pada akhir pekan lalu.
Usai menikah selama 5 tahun, Syahrini makin dipercaya sudah berbadan dua. Terlebih, usia wanita kerap disapa Inces Syahrini yang kini beranjak dari 43 tahun membuat netizen penasaran dengan anak pertama Syahrini. (Liputan6.com/IG/@princessyahrini)4
Hot
Gaya Syahrini Tutupi Perut, Dikabarkan Hamil Pertama di Usia 43 Tahun
Kebenaran Syahrini yang belakangan ramai dikabarkan hamil kini mulai mendapat titik terang. Bermula dari penampilan Syahrini yang berubah, hingga kabar terbaru, pelatih tinju Reino Barack, Andre Talabessy, menyelamati Syahrini atas kehamilannya. Tak heran jika kabar ini makin membuat netizen percaya istri Reino Barack itu tengah berbadan dua. Pasalnya, Syahrini memang sering menutupi perutnya saat mengunggah foto.
Sebagai seorang penyanyi solo yang sudah berkarier dari tahun 2008, sampai saat ini Raisa masih selalu eksis di dunia hiburan. Ditambah belum lama ini Raisa bermain film dokumenter yang menceritakan dirinya sendiri berjudul Harta Tahta Raisa yang disutradarai oleh Soleh Solihun. (Liputan6.com/IG/@raisa6690)4
Hot
Potret Raisa Andriana Tampil Makin Menawan dengan Gaya Rambut Berponi
Beberapa waktu belakangan ini sosok Raisa tampil berbeda dari biasanya. Pelantun lagu Biar Menjadi Kenangan ini terlihat dengan gaya rambut berponi yang menuai perhatian netizen. Biasa tampi dengan rambut panjang tanpa poni, sosoknya disebut netizen semakin berdamage. Tidak sedikit para penggemar yang memberikan berbagi pujian di kolom komentar Instagramnya.
Melalui akun Instagram, Hengky Kurniawan cukup sering membagikan momen romantis bersama sang istri. Bahkan, Sonya Fatmala juga sering mendampingi sang suami di berbagai kesempatan. (Liputan6.com/IG/@hengkykurniawan)5
Hot
Momen Hengky Kurniawan dan Istri Hadiri Kondangan Warga Pakai Motor Jadi Sorotan
Kini menjabat sebagai Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan kerap membagikan berbagai momen bersama warga. Bahkan, ia dan sang istri, beberapa kali terlihat hadir memenuhi undangan warga yang menggelar pernikahan. Penampilan Hengky Kurniawan dan Sonya Fatmala saat hadiri kondangan warganya baru-baru ini pun menjadi sorotan netizen.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, tengah, berjalan untuk menaiki kereta api Ukraina Railways di stasiun kereta api Przemysl Glowny dalam perjalanan menuju Kyiv, Ukraina dari Przemysl, Polandia, Senin (13/5/2024). (Brendan Smialowski/Pool Photo via AP)5
Global
Menlu Antony Blinken Tiba di Kyiv untuk Tunjukkan Dukungan AS
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Kyiv pada hari Selasa dalam misi diplomatik tanpa pemberitahuan sebelumnya untuk meyakinkan Ukraina bahwa mereka mendapat dukungan Amerika saat negara itu berjuang untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia yang semakin intens.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved