Sukses

Seorang warga berdiri dari balik jendela yang dipenuhi paprika pada tembok rumahnya untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)
1/7

Seorang warga berdiri dari balik jendela yang dipenuhi paprika pada tembok rumahnya untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)

Selengkapnya
Warga menaiki kereta yang ditarik oleh kuda ketika melintas di dekat rumah yang temboknya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. (REUTERS/Marko Djurica)
1/7

Warga menaiki kereta yang ditarik oleh kuda ketika melintas di dekat rumah yang temboknya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. (REUTERS/Marko Djurica)

Selengkapnya
Seorang pria memanfaatkan tembok rumahnya untuk menggantung kiloan paprika merah hingga kering, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)
1/7

Seorang pria memanfaatkan tembok rumahnya untuk menggantung kiloan paprika merah hingga kering, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)

Selengkapnya
Seorang wanita berjalan melintasi rumah yang temboknya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)
1/7

Seorang wanita berjalan melintasi rumah yang temboknya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)

Selengkapnya
Warga memasak di depan rumahnya yang penuh dengan paprika merah yang digantung pada tembok untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)
1/7

Warga memasak di depan rumahnya yang penuh dengan paprika merah yang digantung pada tembok untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)

Selengkapnya
Warga menaiki tangga yang tembok rumahnya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)
1/7

Warga menaiki tangga yang tembok rumahnya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)

Selengkapnya
Seorang lansia berjalan melintasi rumah yang temboknya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)
1/7

Seorang lansia berjalan melintasi rumah yang temboknya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)

Selengkapnya
Seorang warga berdiri dari balik jendela yang dipenuhi paprika pada tembok rumahnya untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)
Warga menaiki kereta yang ditarik oleh kuda ketika melintas di dekat rumah yang temboknya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. (REUTERS/Marko Djurica)
Seorang pria memanfaatkan tembok rumahnya untuk menggantung kiloan paprika merah hingga kering, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)
Seorang wanita berjalan melintasi rumah yang temboknya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)
Warga memasak di depan rumahnya yang penuh dengan paprika merah yang digantung pada tembok untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)
Warga menaiki tangga yang tembok rumahnya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)
Seorang lansia berjalan melintasi rumah yang temboknya penuh dengan gantungan paprika merah untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia, 6 Oktober 2016. Saat musim panen, warga menjemur paprika di dinding hingga atap rumah. (REUTERS/Marko Djurica)

Kampung Merah, Desa di Serbia yang Rumah Warganya Berselimut Paprika

Seorang warga berdiri dari balik jendela yang dipenuhi paprika pada tembok rumahnya untuk dikeringkan, di Desa Donja Lakosnica, Serbia.
Photographer:
Arny Christika Putri

Foto Terkini

Pemain belakang timnas Indonesia U-23, Komang Teguh Trisnanda (tengah) merayakan golnya ke gawang Australia U-23 pada penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). (Dok: PSSI)5
Bola
Tandukan Komang, Tundukkan Australia U-23
Timnas Indonesia U-23 menjalani laga lanjutan penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). Kali ini, timnas Indonesia U-23 melawan Australia U-23. Laga ini dimenangkan timnas Indonesia U-23 dengan skor 1-0. Sundulan Komang Teguh Trisnanda menjadi penentu kemenangan timnas Indonesia U-23 atas Australia U-23.
Seorang petugas pemilu membawa Mesin Pemungutan Suara Elektronik (EVM) ke sebuah tempat pemungutan suara dari sebuah kapal di Lohore Chapori di distrik Golaghat, di negara bagian Assam, India pada tanggal 18 April 2024. (Biju BORO/AFP)8
Global
Melihat Pendistribusian Mesin Pemungutan Suara Elektronik pada Pemilu India
Hampir satu miliar orang India akan memberikan suara mereka untuk memilih pemerintahan baru. Warga India akan menentukan pilihan politiknya dalam pemungutan suara parlemen selama enam minggu ke depan yang dimulai pada tanggal 19 April 2024. Pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap, dimulai pada 19 April dan berakhir pada 1 Juni 2024. Pemilu di India mendapat sorotan sebagai yang terbesar dan termahal di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara saat memberikan keterangan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)6
Bisnis
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Tegaskan Nilai Tukar Rupiah Masih Aman
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah memastikan pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami rupiah. Pelemahan rupiah disebabkan oleh situasi global yang memburuk diantaranya situasi yang memburuk di Timur tengah. Di sisi lain, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa di tengah munculnya ketegangan antara Iran dan Israel, kepercayaan investor terhadap ketahanan ekonomi Indonesia masih baik.
Salah satu karyawan menunjukkan produk emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)5
Bisnis
Lonjakan Harga Emas di Pegadaian
Merujuk pada data terakhir pada Kamis (18/4/2024) sore, harga emas batangan Antam di Pegadaian sudah menembus Rp1.369.000 per gram. Lonjakan harga emas membuat transaksi di Galeri 24 melonjak tajam. Lonjakan harga emas juga berbarengan dengan momen perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Pemotretan ini dijalani oleh bintang film Dear Nathan dan kekasihnya ini tentunya untuk mengenang masa pacarannya. Amanda dan Adriel kenakan busana simpel nan stylish dalam pemotretan kali ini. Amanda kenakan baju kaus lengan pendek dipadukan dengan rok jeans panjang. Sementara Adriel pakai baju polo lengan panjang warna putih dan celana warna dark grey. (Liputan6.com/IG/@amandarawles)4
Hot
Pemotretan Amanda Rawles dan Kekasih di Perpustakaan, Sudah 7 Tahun Pacaran
Amanda Rawles diketahui menjalin hubungan dengan Adriel Susanteo sejak tahun 2017. Tujuh tahun pacaran, Amanda Rawles dan kekasihnya didoakan selalu langgeng. Amanda dan Adriel dikenal sebagai pasangan yang jarang unggah foto berdua di Instagram dan tidak suka pamer. Sama-sama tengah berada di Australia, belum lama ini Amanda Rawles dan Adriel jalani pemotretan di perpustakaan.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved